Aplikasi Kaidah Fikih al-Hajah Qod Tanzilu Manzilah al-Darurah dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

Kajian ini berupaya mengetahui konsep kaidah fikih al- Ha@jah Qod Tanzilu Manzilah al-D{aru@rah dalam hukum Islam serta metodologi Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam mengaplikasikan kaidah fikih tersebut dalam fatwa-fatwanya guna menjawab permasalahan kontemporer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ushul fikih, ekonomi dan sosiologi hukum untuk membaca sumber utama penelitian. Sumber utama penelitian adalah fatwa DSN-MUI yang menggunakan kaidah fikih al-Ha@jah Qod Tanzilu Manzilah al-D{aru@rah. Cara membaca sumber adalah dengan menggunakan tekhnik analisis isi (content analysis) dilengkapi dengan penelitian kepustakaan (library research), dokumentasi dan wawancara. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kaidah fikih al- Ha@jah Qod Tanzilu Manzilah al-D{aru@rah dapat berpengaruh dalam perubahan hukum atau fatwa; yaitu menghalalkan yang haram, menghilangkan yang makruh, dan bisa mewajibkan yang tidak wajib. Akan tetapi, tidak semua al Ha@jah dapat menempati posisi darurat, al-Ha@jah al-?A@m (kebutuhan yang mencakup keseluruhan manusia) yang dapat menempati posisi darurat; karena al Ha@jah al- ?A@m telah memenuhi beberapa syarat yang telah digariskan oleh para ulama. Kajian ini juga membuktikan signifikansi penggunaan kaidah al-Ha@jah Qod Tanzilu Manzilah al-D{aru@rah dalam fatwa-fatwa DSN-MUI dan menempati posisi kedua dari segi banyaknya setelah kaidah al Aslu fi al Mua@malah al Iba@hah. DSN-MUI menggunakan kaidah tersebut karena kebutuhan masyarakat (al-Ha@jah al- ?A@m ). DSN-MUI menggunakan konsep multi akad yang diharamkan menurut sebagian ulama, DSN-MUI juga menggunakan pendapat minoritas Ulama, menggunakan akad hutang yang memberikan keuntungan; sehingga fatwa-fatwa yang keluar adalah al Haromu li Ghoirihi; akan tetapi, al Ha@jah al-?A@m bisa menjawab pengharaman terhadap masalah-masalah tersebut. Penambahan Qod pada kaidah fikih al-Ha@jah Tanzilu Manzilah al-D{aru@rah menjadi al-Ha@jah Qod Tanzilu Manzilah al-D{aru- @rah memiliki penjelasan tersendiri, yaitu: Qod dari segi bahasa bermakna kadang-kadang (al-Taqlil) karena masuk kepada Fiil Mudhori?. DSN-MUI menganggap bahwa tidak semua al-Hajah dapat menempati posisi darurat; al-Ha@jah al-?A@m dengan berbagai syarat-syaratnya yang bisa menempati posisi darurat, sehingga DSN-MUI menggunakan lafaz Qod untuk menjelaskan penafsiranny