Hubungan Dukungan Pasangan terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur

Latar Belakang: Salah satu penyakit yang mempunyai morbiditas dan mortalitas tinggi adalah hipertensi. Hipertensi menyebabkan komplikasi yang berbahaya bila tidak ditangani dengan baik. Hipertensi tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan dengan cara pengobatan selama hidupnya. Setiap anggota keluarga umumnya berada di bawah pengawasan anggota keluarga yang lainnya seperti pasangan.. Manfaat dari dukungan pasangan kepada penderita tersebut untuk meminimalkan ketidakpatuhan penderita pada saran-saran yang diberikan oleh dokter. Metode: Penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian correlative study pada 43 responden dengan teknik convenience sampling di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Timur pada Bulan Mei 2015. Pengumpulan data menggunakan dua instrument, yaitu kuesioner dukungan pasangan dan kepatuhan minum obat menggunakan Morinsky Medication Adherence Scale (MMAS). Analisis: Analisis data menggunakan analisis univariat dan uji Spearman pada analisis bivariat. Hasil: Hasil uji Spearman dukungan pasangan dengan kepatuhan minum obat dengan p-value (0,088), dukungan informasional pasangan dengan kepatuhan minum obat dengan p-value (0,013), dukungan penghargaan pasangan dengan kepatuhan minum obat dengan p-value (0,019), dukungan instrumental pasangan dengan kepatuhan minum obat dengan p-value (0,829), dukungan emosional pasangan dengan kepatuhan minum obat dengan p-value (0,212). Kesimpulan: secara keseluruhan tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan pasangan terhadap kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi (p-value >0,05), akan tetapi untuk dukungan pasangan yang berbentuk informasional dan penghargaan menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan minum obat (p-value