Peran Elit Lokal Dalam Pemilihan Kepala Desa: Studi Kasus Di Desa Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang Tahun 2012

Pemilihan kepala desa merupakan salah satu ajang pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali guna memilih pemimpin di tingkat desa. Pemilihan kepala desa yang terjadi di negeri kita memiliki keunikan tersendiri dalam menarik animo masyarakat untuk terlibat dalam pesta yang diadakan lima tahun sekali itu. Tak terkecuali para tokoh-tokoh masyarakat di tingkat desa. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu lebih dalam mengenai peran dan bentuk keterlibatan elit lokal serta dampak keterlibatannya terhadap pemilihan kepala desa di Desa Cigugur Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik penarikan sampel secara purposive. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Konsep Elite Vilfredo Pareto (1848-1923) dan Gaetano Mosca (1858-1941). Pareto meyakini bahwa elit yang tersebar pada sektor pekerjaan yang berbeda itu umumnya berasal dari kelas yang sama. Yakni orang orang yang kaya danpandai.Sedangkan, Mosca lebih fokus terhadap analisisnya terhadap bagaimana elite yang berkuasa mempertahankan kekuasaannya, yakni jika elite yang selama ini memerintah dianggap kehilangan kemampuannya dan orang-orang kelastersebut menunjukan kemampuan yang lebih baik, maka terdapat kemungkinan elite tersebut digantikan oleh kelas elite yang baru tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Elit lokal yang ada di masyarakat desa Cigugur merupakan orang perorangan atau aliansi dari orang yang dinilai pintar dan mempunyai pengaruh di dalam masyarakat, misalnya para tokoh masyarakat, pemuka agama, dan yang terpenting adalah orang-orang yang mempunyai kemampauan finansial yang relatif tinggi dibanding masyarakat umum.Elit lokal Desa Cigugur sangat berperan aktif (melakukan peran sebagaimana mestinya), masing-masing tokoh menggunakan pengaruh dan kekuasaannya sesuai dengan proporsinya masing-masing. Tokoh agama menggunakan pengaruhnya kepada jamaah yang dia pimpin untuk memobilisasi massa. Begitu pun dengan tokoh masyarakat (dalam hal ini petani kaya), yang menggunakan pengaruhnya terhadap para buruh tani. Namun demikian tetap tokoh agama masih menjadi tokoh yang dominan dibandingkan dengan tokoh-tokoh yang lain. Tokoh agama terlibat dalam memberikan fatwa guna memobilisasi massa melalui ceramah-ceramah agama dan kegiatan keagamaan lainnya. Tokoh masyarakat (petani kaya) juga memobilisasi massa melalui intimidasi dan bantuan finansial kepada kandidat calon kepaladesa.Adapun tokoh pemuda memobilisasi massa melalui pergaulan antar pemuda atau remaja serta ikut terlibat dalam pemenangan calon kepala desa (tim sukses).Dampak yang di timbulkan dari keterlibatan elit lokal dalam pemilihan kepala desa tahun 2012 di desa Cigugur mengarah kepada kondisi sosial yang tidak baik. Setidaknya muncul beberapa masalah seperti ; a) keretakkan hubungan sosial, b) keakraban antar tetangga berkurang, c) terjadi sikap saling curiga, d) lemahnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa, e) berkurangnya sikap gotong royong