Status kewarisan anak di luar nikah: telaah atas pemikiran Shi'ah Imamiyah

Dalam Islam, anak yang dilahirkan di luar ikatan pernikahan maka nasabnya akan mengikuti ibu dan keluarga ibunya. Hubungan kewarisan anak hanya mengacu pada ibunya, dan tidak dengan laki-laki yang menggauli ibunya. Alasannya adalah bahwa kelahiran anak tersebut secara otomatis menimbulkan hubungan nasab antara ibu yang melahirkan dengan anak-anak yang dilahirkan, tanpa memperhatikan bagaimana cara si ibu itu mendapatkan kehamilan. Sedangkan hubungan nasab antara ayah dengan anak tidak ditentukan oleh sebab alamiah, tetapi oleh sebab hukum, artinya telah berlangsung hubungan akad nikah yang sah antara si ibu dengan ayah yang menyebabkan anak itu lahi. Berdasarkan sebab alamiah diatas, si anak hanya mempunya hubungan kewarisan dengan ibunya dan keluarga ibunya, tidak dengan ayahnya. Sedangkan menurut kelompok Shi'ah Imamiyah anak tersebut tidak bernasab baik dengan bapak ataupun dengan ibunya. Sehingga ia tidak berhak mewarisi baik dari garis bapak maupun ibunya. Tentu saja ini akan berimplikasi pada tersudutnya kemaslahatan si anak yang nota benenya tidak harus menanggung dosa yang telah dilakukan kedua orang tuanya