Merambah jalan baru studi hadis: tawaran pendekatan hermeneutika

Kehadiran hadis disetiap peradaban manusia dituntut betul-betul mampu menjawab setiap permasalahan umat. Hal ini sebagai konsekuensi dialektis antara perkembangan zaman dengan tuntutan untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip agama. Usaha kearah tersebut bukannya tanpa kendala, mengingat proses takwin al-hadits terjadi ribuan tahun yang silam dengan tahapan yang multi-kompleks. Jika dewasa ini, hadis Nabi dapat dengan mudahnya dilacak dalam berbagai kitab Mu'tabarah; Kutub Sittah, maka tidak serta merta usaha tersebut menjadi final, banyak dimensi lain yang penting untuk dipahami. Untuk itulah, kajian hermeneutik atas hadis menjadi jalan pembuka untuk menguak seluk-beluk sabda yang didokumentasikan sekian waktu kemudian