Ijaz Ilmi Pada Kisah Ashab Al-Kahf

Kisah-kisah al-Qur' an merupakan ayat-ayat Allah yang menggugah dan menjadi bagian petunjuk menuju jalan yang terang benderang; jalan yang terbukanya berbagai ilmu pengetahuan sehingga manusia mampu membangun peradaban yang tinggi berkat al-Qur'an. Beragam kisah dideskripsikan al-Qur'an mulai dari kisah sosok seorang yang beriman kepada Allah hingga sosok yang paling durhaka dengan Allah, pengkisahan itu tidak lain untuk 'Ibrah bagi umat Nabi Muhammad Saw. Kisah A~1).ab al-Kahf menjadi bagian kisah al-Qur'an yang perlu dikaji karena kisah ini memiliki sarat makna yang mendalam. Hal itu tercermin dari berbagai pandangan yang diajukan demi tercapainya relevansi antara teks dan konteks sebagai bentuk eksistensi ayat-ayat yang dikandung al-Qur'an. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode diskriptif analitis yaitu sebuah metode pengumpulan data dan mendeskripsikannya atau menguraikan unsur-unsur yang dikaji kemudian melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh. Penelitian terhadap kisah A~1).ab al-Kahf ini menunjukkan bahwa adanya nilai-nilai keilmiahan yang memiliki kesesuaian terhadap informasi yang dideskripsikan al-Qur'an. Nilai-nilai keilmiahan tersebut adalah nilai nilai yang menjelaskan proses tidur A~1).ab al-Kahf dan proses kemungkinan manusia hidup dalam waktu yang panjang ketika keadaan tidur melalui penonaktifan beberapa jaringan organ tubuh manusia. Selain itu, saat ini pun sudah ada metode pengawetan jasad manusia hidup secara utuh melalui proses pembukuan secara bertahap, sehingga jasad hidup itu membeku, dan kondisinya tidak jauh berbeda dengan orang yang mati atau dalam keadaan tertidur. Dan kasus hypersomnia (kasus tidur panjang berlebihan) tidak bisa ditujukan kepada A~1).ab al-Kahf. Informasi al-Qur'an mengenai keilmiahan kisah A~1).ab al-Kahf harus disikapi sebagai faktor pendorong atas kemajuan peradaban manusia melalui rangsangan yang diberikan dengan adanya isyarat-isyarat ilmiahnya sehingga relevansi ayat-ayat al-Qur'an bisa dirasakan. Dan ini menunjukkan atas kebenaran al-Qur'an sebagai bentuk pemantapan atas I'jaz al-Qur'an