Fenomena Sosial dalam Novel Kronik Betawi Karya Ratih Kumala dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah

Novel Kronik Betawi menceritakan kehidupan keseharian masyarakat Betawi. Betawi sendiri merupakan salah satu etnis di kota Jakarta, yang lahir bukan dengan sendirinya. Melainkan banyak campuran dari beragam etnis, agama, dan budaya lain yang juga berkumpul di Jakarta pada saat itu, seperti: Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Tiongkok, Eropa, dan tentunya Islam yang sangat berpengaruh. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan sosial yang ada dalam novel Kronik Betawi. Permasalahan tersebut mencakup aspek pembangunan, aspek kebudayaan, dan dampak sosial. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan dokumen, artikel, dan tulisan-tulisan yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat Betawi, kemudian dikomparasikan dengan cerita di dalam novel agar dapat menarik simpulannya. Berdasarkan hasil penelitian, simpulan yang dihasilkan adalah: Ada tujuh poin utama yang menjadi sorotan, yaitu transformasi sistem religi dan upacara keagamaan masyarakat Betawi, penerapan norma-norma dalam sistem dan organisasi kemasyarakatan, strategi pewarisan sistem pengetahuan, adaptasi morfologis dalam sistem kebahasaan masyarakat Betawi, kebangkitan kesenian Betawi melalui pelestarian budaya, perubahan sistem mata pencaharian hidup masyrakat Betawi, dan perkembangan sistem teknologi dan pembangunan. Ketujuh sistem ini menunjukkan bagaimana fenomena sosial yang terjadi di dalam novel kemudian dikaitkan juga dengan kehidupan nyata saat ini. Banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi hingga saat ini. Hal itu semua merupakan data yang sesuai dan sangat berkaitan dengan apa yang diceritakan oleh ratih dalam novel Kronik Betawi