Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Pada Budidaya Tambak Intensif Udang Vannamei Di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Lampung.

Udang adalah komoditas perikanan unggulan di Indonesia. Komoditas udang merupakan komoditas yang memiliki sumbangan volume ekspor terbesar diantara komoditas ikan lainnya. Sejak di perkenalkan tahun 2002 udang Vannamei langsung menjadi varietas unggul dan mulai di budidayakan oleh para petambak-petambak di dalam negeri. Indonesia memiliki 15 sentra produksi udang Vannamei yaitu di Lampung, NTB, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Sulawesi Barat, Bali, dan D.I.Yogyakarta. Tahun 2012 Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat pertama dalam jumlah produksi disusul Provinsi Lampung. Tahun 2013 Provinsi Lampung meningkat menjadi peringkat pertama menyusul Provinsi Jawa Timur sedangkan Jawa timur turun pada posisi empat sedangkan untuk Provinsi terbesar kedua pada Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Punduh Pedada adalah salah satu kecamatan yang banyak memproduksi udang Vannamei di Provinsi Lampung. Udang Vannamei merupakan komoditas udang yang memiliki potensi besar sebagai penyumbang ekspor komoditas udang. jika dapat dikelola dengan baik dan tepat bididaya udang Vannamei itu mempunyai prospek baik kedepannya. Terlebih lagi bahwa komoditas udang merupakan komoditas ekspor yang bernilai tinggi. Perlu adanya penelitian untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi udang Vannamei di Kecamatan Punduh Pedada. Tujuan dari penelitian ini (1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi udang Vannamei pada tambak intensif di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran, Lampung. (2) untuk mengetahui respon produksi udang Vannamei terhadap faktor-faktor produksi di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Lampung. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Punduh Pedada Kabupaten Pesawaran Lampung. Data yang digunakan dalam penelitian ini data primer dan data sekunder. Data primer data yang diambil oleh peneliti dengan cara wawancara, kuesioner dan pengamatan langsung. Sedangakan untuk data sekunder digunakan untuk menunjang penyusunan penulisan penelitian ini. Metode analisi data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi liner berganda, dimana variabel Y adalah produksi, sendangkan untuk varibel X1,X2,X3,X4 adalah benur, pakan, kincir air, dan luas kolam. Pengujian untuk menjawab tujuan pertama menggunakan uji determinasi (R2), uji F, dan uji t. sedangkan untuk menjawab tujuan kedua menggunakan elastisitas. Faktor-Faktor yang mempengaruhi produksi udang Vannamei yang telah dianalisis pada penelitian ini yaitu benur, pakan, kincir air, dan luas kolam. Hasil pemodelannya logY = 0,424 + 0,133 logX1 + 0,648 logX2 + 0,365 logX3 + 0,022 logX4 menjadi Y = 1,528 X10,133 X20,648 X30,365 X40,022. Untuk uji R2 nilai adjusted R2 sebesar 0,679 dimana dengan nilai tersebut menunjukan bahwa ariabel benur, pakan, kincir air, dan luas kolam dapt menjelaskan 67,9% variansi atau perubahan dalam produksi udang Vannamei dan sisanya 32,1% dijelaskan diluar variabel-variabel yang belum dimasukan dalam model yang digunakan oleh peneliti. Uji F pada penelitian ini bahwa nilai Fhitung 8,400 sedangkan nilai Ftabel sebesar 3,48 dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa variabel benur, pakan, kincir air, dan luas kolam secara bersama-sama mempengaruhi produksi udang Vannamei. Uji t menunjukan bahwa nilai thitung pada variabel benur sebesar 0,199, variabel pakan sebesar 1,357, variabel kincir air sebesar 0,687, variabel luas kolam sebesar 0,105. Sedangkan ttabel pada penelitian ini sebesar 0,692. Uji t menunjukan bahwa variabel dependen yang berpengaruh nyata hanya pada variabel pakan. Elastisitas produksi pada tambak di Kecamatan punduh pedada bersifat inelastis dimana dari keseluruhan nilai elastisitasnya di bawah satu. Dengan itu maka produksi tidak respon terhadap faktor produksi benur, pakan, kincir air, dan luas kolam