Respon Tiongkok Terhadap Krisis Nuklir Korea Utara (2013-2014)

Skripsi ini menganalisa tentang respon Tiongkok terhadap krisis nuklir Korea Utara 2013-2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kepentingan Tiongkok yang mempengaruhi dinamika sikap Tiongkok dalam krisis nuklir Korea Utara. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka. Penulis menemukan, bahwa di balik dualisme respon Tiongkok dalam menghadapi krisis nuklir Korea Utara terdapat kepentingan Tiongkok dalam krisis tersebut. Meskipun krisis nuklir Korea Utara memberikan efek negatif bagi Tiongkok maupun negara-negara di sekitar Semenanjung Korea, tetapi juga membawa dampak positif bagi Tiongkok. Melalui krisis nuklir Korea Utara serta adanya aliansi antara Tiongkok dengan Korea Utara membuat negara-negara di Semenanjung Korea bergantung pada Tiongkok untuk menyelesaikan konflik krisis tersebut. Meningkatnya ketergantungan negara-negara tersebut terhadap Tiongkok merupakan tanda bahwa terjadinya peningkatan pengaruh di Semenanjung Korea. Peningkatan pengaruh tersebut akan mempermudah Tiongkok dalam mencapai kepentingan Tiongkok yang lain, seperti kepentingan meningkatkan kerjasama dengan negara-negara di sekitar Semenanjung Korea. Kerangka teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah National Interests, aliansi Alex Mintz, Security Dilemma Omario Kanji, serta konsep Foreign Policy Decision Making Alex Mintz. Dari hasil analisa dengan menggunakan tiga teori ini dapat disimpulkan bahwa krisis nuklir Korea Utara membawa keuntungan untuk Tiongkok. Melalui krisis nuklir Korea Utara, Tiongkok dapat meningkatkan pengaruhnya di Semenanjung Korea, dan mempermudah Tiongkok untuk melakukan kerjasama dengan negara-negara lain di Semenanjung Korea. Hal inilah yang mempengaruhi dinamika sikap Tiongkok dalam menghadapi krisis nuklir Korea Utara