Diskriminasi Terhadap WNI dalam Perkawinan Campuran. (Studi Terhadap Kepemilikan Harta Benda di Komunitas Perkawinan Campuran Srikandi, Cinere-Depok)

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan: a) Bagaimana perlindungan Undang-undang Indonesia terkait hak kepemilikan properti pada perkawinan campuran, b) Kendala-kendala yang dialami komunitas perkawinan campuran Srikandi terkait hak kepemilikan properti di Indonesia, c) Bagaimana solusi yang ditempuh komunitas Srikandi terkait hak kepemilikan properti. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Untuk memperoleh data dari penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari wawancara, sumber data sekunder yang diperoleh dari buku-buku, dan sumber data tertier dengan mempelajari ensiklopedi. Data yang terkumpul akan dianalisa secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa: a) Belum adanya perlindungan perundang-undangan di Indonesia terkait kepemilikan properti dalam perkawinan campuran, yang mana haknya dipersamakan dengan hak WNA yaitu bukan hak milik melainkan hanya sebatas hak pakai, b) Kendala yang dihadapi: 1. WNI pelaku perkawinan tidak bisa memiliki tanah dan properti di Indonesia, 2. Batas waktu penjualan properti yang terlalu singkat, 3. Kurangnya pengetahuan tentang perjanjian perkawinan, c) Solusi yang ditempuh: 1. Menggunakan identitas palsu, 2. WNA berpindah kewarganegaraan menjadi WNI, 3. Perjanjian di bawah tangan, 4. Bekerja sama dengan Notaris, 5. Membeli tanah atau properti atas nama orang tua lalu membuat akta waris