Kedudukan Perempuan Nias dalam Novel Manusia Langit Karya J. A. Sonjaya dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas XII SMA.

Manusia terikat pada satu tempat yang memiliki kebudayaan berbeda. Kebudayaan yang dibangun seringkali menyebabkan perbedaan peran, dan tanggung jawab terhadap laki-laki dan perempuan. Gambaran mengenai perempuan dalam budaya dapat dilihat melalui sebuah karya sastra novel. Novel Manusia Langit menggambarkan kebudayaan dan kehidupan perempuan Nias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan perempuan Nias dalam novel Manusia Langit karya J. A. Sonjaya yang diharapkan dapat dipelajari oleh siswa di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan struktural dan antropologi sastra untuk mengaitkan budaya di suku Nias dengan cerita dalam novel. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap novel Manusia Langit ditemukan perbedaan peran dan kedudukan antara perempuan dengan laki-laki dalam adat Nias. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan kedudukan perempuan Nias dalam novel Manusia Langit (1) Perempuan dan laki-laki sama-sama berkontribusi dalam perekonomian keluarga namun beban kerja perempuan lebih banyak dari laki-laki. (2) Perempuan seringkali tidak dilibatkan dalam hal pengambilan keputusan. (3) Hak pendidikan terhadap perempuan dinomorduakan. (4) Perempuan sangat dilindungi dan dijaga dengan ketat oleh keluarga. (5) Perempuan mendapat penghargaan tinggi ketika putri mereka menikah. Mengenai implikasinya terhadap pembelajaran sastra di sekolah, dengan membaca novel Manusia Langit diharapkan siswa dapat mengambil nilainiali positif yang terkandung dalam novel tersebut