Kejahatan konsumen

Hukum perjanjian yang berlaku selama ini, selalu mendengungkan adanya kesamaan posisi tawar diantara kedua belah pihak yang membuat perjanjian tersebut, akan tetapi kenyataannya dalam perjanjian yang dibuat diantara konsumen dengan pelaku usaha (produsen), tidaklah mungkin terjadi keseimbangan posisi tawar di antara keduanya. Konsumen pada saat membuat perjanjian dengan pelaku usaha selalu berada dalam posisi tawar yang lebih rendah, seperti halnya dapat kita lihat dalam perjanjian kredit di bank maupun di perusahaan asuransi, di mana konsumen sudah disodorkan konsep yang sudah baku, dengan huruf yang kecil dan banyak pasal-pasalnya, shingga sulit untuk dibaca dan dipahami oleh konsumen. Untuk itu diperlukan peran dari negara untuk menjadi penyeimbang ketidaksamaan posisi tawar ini melalui undang-undang