Kontekstualisasi kearifan lokal dalam pembentukan karakter: studi kasus pada SMA Negeri 1 Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat

Kesimpulan besar tesis ini, bahwa pelaksanaan Kearifan Lokal di sekolah adalah salah satu upaya untuk membentuk karakter peserta didik. Mengkontekatualisasi nilai-nilai kearifan lokal baik pada kegiatan intrakurikuler maupun ekstra kurikuer merupakan solusi adanya �kemandegan? dalam penerapan nilai-nilai karakter di sekolah. Maka pelaksanaan kearifan lokal merupakan alternatif terhadap kurang gregetnya guru atau sekolah dalam menerapkan nilai-nilai karakter. Di samping itu diharapkan peserta didik semakin tinggi kecintaan pada hasil karya anak bangsa (nenek moyang) dan dapat mewarisi hal-hal baik yang telah lama dilakukan nenek moyang terutama berkaitan dengan keagamaan, tata krama, seni budaya dan lainnya. Selain mengkontektualisasikan nilai-nilai karakter yang terdapat dalam kearifan lokal sesungguhnya juga dapat diintegrasikan ke dalam kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Dalam intra kurikuler nilai-nilai kearifan lokal dikontektualisasikan dan dintegrasikan dalam berbagai materi mata pelajaran. Tetapi yang sangat berperan dalam hal ini adalah mata pelajaran agama (guru agama) dan PKn (guru PKn) Di antara nilai kearifan lokal yang dintegrasikan dalam intra kurikuler seperti; relegius, bangga pada tanah air (nasionalisme), tanggung jawab, kejujuran. Sama halnya dengan pengintegrasian nilai-nilai kearifan pada intra kurikuler pada ekstra kurikuler integrasi nilai-nilai kearifan lokal terutama berkaitan dengan relegius dan kejujuran ada pada pelaksanaan salat berjamaah, sedangkan nasionalisme dan tanggung jawab ada pada kegiatan PBKL ( pendidikan berbasis kearifan lokal). Seperti yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cikarang Barat, Bekasi keberhasilan kegiatan trersebut di mulai dari memasukkan kedalam visi-misi sekolah sehingga steak holder sekolah dapat memahami dan mendukungnya. Oleh karena itu guru, karyawan, siswa, orang tua murid serta masyarakat sekitar dapat dapat berperan serta dalam kesuksesan program ini. Dari kegiatan ini pula peserta didik kelak akan memiliki karakter keagamaan yang kuat, karakter kenegaraan yang semakin tinggi dan karakter kewarganegaraan yang semakin tangguh. Oleh karena itu sekolah yang menerapkan kearifan lokal sebenarnya memiliki nilai lebih dalam penerapan pendidikan karakter di sekolah di banding sekolah yang sama sekali tidak menerapkannya. Nilai lebih itu seperti yang dikemukakan di atas juga ada perhatian khusus peserta didik terhadap budaya setempat dan ada keinginan untuk menjaga dan melestarikannya. Dengan demikian nilai karakter yang akan timbul lainnya adalah adanya kepedulian terhadap lingkunga