Katalog naskah Ali Hasjmy Aceh

Dalam konteks Dunia Pernaskahan Nusantara, Aceh memiliki posisi dan peran yang sangat signifikan, terutama atas kontribusinya terhadap khazanah naskah keagamaan Islam yang pernah berkembang di Aceh, khususnya pada abad ke 16 dan 17. Akan tetapi setelah gempa dan Tsunami meluluhlantakkan sebagian besar wilayah Aceh, koleksi naskah-naskah kuno, arsip dan dokumen penting lainnya yang tersimpan hancur.Belajar dari kehilangan naskah-naskah yang memiliki nilai bersejarah pada tragedi Tsunami tersebut, upaya-upaya dilakukan oleh berbagai pihak untuk melestarikan naskah-naskah yang masih ada tetapi belum terdokumentasi dengan baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah katalogisasi naskah-naskah koleksi Yayasan Pendidikan dan Museum Ali Hasjmy, selanjutnya akan disebut YPAH. Upaya ini diprakarsai oleh Masyarakat Pernaskahan Nusantara (MANASSA), dan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, bekerja sama dengan Centre for Documentation and Area Transcultural Studies (C-DATS) di Tokyo University of Foreign Studies (TUFS). YPAH menyimpan koleksi khusus naskah-naskah kuno yang dihimpun oleh Ali Hasjmy, salah seorang budayawan, ulama, dan politisi terkemuka Aceh yang wafat pada tahun 1998. Naskah-naskah tersebut umumnya diperoleh dari masyarakat Aceh sendiri, tentunya atas dasar kepercayaan kepada tokoh yang mereka hormati, Ali Hasjmy. Berdasarkan angka tahun yang dibuat oleh pihak perpustakaan, naskah-naskah koleksi YPAH ini diperoleh antara tahun 1992 hingga 1995