Manajemen Risiko Pembiayaan BPR Syariah

Disertasi ini bertujuan menganalisis mengenai manajemen risiko pembiayaan dan pengaruhnya terhadap NPF (Non Performing Financing) pada BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah). Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan manajemen risiko merupakan salah satu langkah penting untuk memperkuat infrastruktur dan sistem pengelolaan perbankan syariah. Dalam pelaksanaannya manajemen risiko harus melakukan identifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan. Penelitian ini didasarkan pada survei sepuluh BPRS pada wilayah kerja Depok dan sekitarnya, karena berdasarkan data yang ada dalam rentang waktu lima tahun ke belakang persentase NPF BPRS pada wilayah tersebut berada di atas ketetapan BI (Bank Indonesia)/OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yakni di atas lima persen. Oleh karena itu permasalahan tersebut perlu diteliti mengingat dampaknya sangat berpengaruh terhadap kelangsungan perbankan. Disertasi ini mendukung pendapat tokoh pakar manajemen risiko bahwa penerapan manajemen risiko di perbankan wajib dilaksanakan sesuai dengan BASEL II yang mengusung konsep tiga pilar, yaitu persyaratan modal minimum, tinjauan pengawasan, serta pengungkapan informasi. Hal ini dikemukakan oleh: 1. Ferry N. Idrus (2011) bahwa risiko merupakan bahaya: risiko adalah ancaman atau kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan dampak yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai. 2. Gallati (2003) mendefinisikan risiko sebagai suatu kondisi di mana terdapat eksposur terhadap kesulitan, atau suatu kondisi di mana terdapat kemungkinan penyimpangan dari hasil yang diinginkan. 3. Robert Tampubolon (2004) bahwa penerapan manajemen risiko bertujuan untuk menghindari suatu kerugian yang disebabkan terjadinya suatu risiko atau peristiwa (event). Penelitian yang dilakukan Hameeda Abu Hussain dan Jasim al-Ajmi di Bahrain (2012) yang berjudul?Risk Management Practices of Conventional and Islamic Banks in Bahrain? menunjukan bahwa NPL (Non Performing Loan) bank konvesional lebih baik dari NPF bank Syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah kolaboratif antara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan data primer dari kuisioner, penarikan sampel menggunakan ekonometrik. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan manajemen risiko pembiayaan pada BPRS menggunakan proksi, yakni melalui empat variabel yang merupakan kegiatan operasional BPRS dalam memberikan pembiayaan dan kegagalan pembiayaan diproksikan melalui NPF, sedangkan data sekunder diperoleh dari website OJ