Tataniaga gula aren di Kabupaten Lebak

Gula Aren di Kabupaten Lebak merupakan salah satu produk unggulan daerah yang berpotensi untuk terus dikembangkan. Banyaknya lembaga tataniaga yang terlibat dalam pemasaran gula aren akan mempengaruhi panjang pendeknya saluran, besarnya biaya, keuntungan serta marjin tataniaga. Tataniaga yang baik dari suatu produk pertanian yang dihasilkan, akan memberikan manfaat yang merata pada semua pihak yang terlibat dalam penyaluran produk-produk pertanian ke tangan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk menganalisis saluran tataniaga, (2) Menganalisis fungsi tataniaga, (3) Menganalisis struktur dan perilaku pasar pada masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat, (4) Menganalisis saluran tataniaga untuk tujuan ekspor, (5) Menganalisis fungsi tataniaga untuk tujuan ekspor, (6) Menganalisis struktur dan perilaku pasar untuk tujuan ekspor pada masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat, (7) Menganalisis tingkat efisiensi masing-masing saluran tataniaga komoditi gula aren berdasarkan marjin tataniaga, farmer?s share dan ratio keuntungan terhadap biaya Untuk itu dilakukan penelitian Tataniaga Gula Aren di Kabupaten Lebak. Penentuan lokasi ditentukan secara sengaja (purposive sampling) di Kabupaten Lebak. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2015 melalui survey terhadap 49 pengrajin yang diambil secara acak dari 49 sentra gula aren yang tersebar di Kabupaten Lebak dengan memperhatikan pengalaman dan kapasitasnya dalam usaha tani gula aren, dan 20 orang pedagang gula aren serta 1 eksportir gula aren yang pengambilannya melalui teknik snowball sampling. Analisis data menggunakan metode secara pararel (bersama). Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga saluran tataniaga gula aren, serta satu saluran tataniaga tujuan ekspor. Saluran tataniaga I, II, III dan saluran tataniaga tujuan ekspor yang terbentuk melakukan ketiga fungsi tataniaga yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Analisis struktur dan perilaku pasar yang dihadapi oleh masing-masing lembaga yang terlibat dalam tataniaga gula aren di Kabupaten Lebak mengarah pada pasar persaingan tidak sempurna. Berdasarkan marjin tataniaga, farmer?s share dan ratio keuntungan terhadap biaya diketahui bahwa persentase marjin tataniaga terendah dan farmer?s share tertinggi terletak pada saluran tataniaga I tetapi mendapatkan ratio terendah sebesar 1.9. Sebaliknya untuk marjin tataniaga tertinggi dan farmer?s share yang rendah terletak pada saluran tataniaga ekspor tetapi mendapatkan ratio tertinggi sebesar 8.1. Ini menunjukkan tataniaga gula aren di Kabupaten Lebak secara keseluruhan relatif efisien