Prediktor yang mempengaruhi cyberbullying

Penelitian ini dilakukan untuk melihat prediktor dari cyberbullying. Penulis berteori bahwa harga diri, kesepian pada teman, kesepian pada orang tua, kesepian bersifat negatif, kesepian bersifat positif, prestasi akademik ranah afektif, dan faktor demografi mempengaruhi pelaku cyberbullying, korban cyberbullying, dan penonton cyberbullying. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menggunakan analisis faktor konfirmatori (CFA) untuk pengujian validitas instrumen dan menggunakan analisis multivariat untuk menguji hipotesis. Sampel berjumlah 313 siswa terdiri dari siswa kelas VII dan VIII SMP di Tangerang Selatan yang diambil dengan teknik probability sampling, yakni kriteria yang harus dipenuhi adalah remaja pengguna media sosial selama 6 bulan terakhir. Untuk mengukur instrumen cyberbullying penulis membuat sendiri dengan mengacu pada teori Willard (2007), untuk mengukur harga diri penulis menggunakan alat ukur dari Rosenberg Self- Esteem Inventory (RSEI), untuk mengukur kesepian penulis menggunakan alat ukur The Louvalian Loneliness for Children and Adolescent (LLCA), dan untuk mengukur prestasi Akademik ranah afektif penulis menggunakan teori dari Krathwol (). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan harga diri, kesepian pada teman, kesepian pada orang tua, kesepian bersifat negatif, kesepian bersifat positif, prestasi akademik ranah afektif, jenis kelamin dan kelas terhadap pelaku cyberbullying, korban cyberbullying, dan penonton cyberbullying