Kepemimpinan perempuan dalam buku �Perempuan� karya M. Quraish Shihab menurut Pendidikan Islam

Setiap orang adalah pemimpin, paling tidak memimpin dirinya sendiri bersama apa yang berada disekitarnya. Kepemimpinan bukan keistimewaan, tetapi tanggung jawab. Kepemimpinan perempuan dalam Islam selalu menjadi masalah kontroversi didalam dunia Islam. Ini terjadi karena dari satu sisi ditemukan sejumlah ayat dan hadis yang secara tekstual mengisyaratkan keutamaan laki-laki untuk menjadi pemimpin. Adalah Muhammad Quraish Shihab, seorang yang dikenal konsisten dalam pecinta ilmu, sebagian hartanya benar-benar dipergunakan untuk kepentingan ilmu, memperjuangkan nilai-nilai Al-Quran dan tauhid, yang akan melahirkan pribadi yang mulia sehingga akan menghasilkan generasi bangsa yang sejalan dengan Al- Quran dan Hadist. Oleh karena itu penulis ingin mencoba juga memberikan sebuah analisis pendidikan seorang tokoh Islam yang ada di Indonesia juga diakui di dunia Internasional. Tentunya dalam penelitian ini berangkat dari kepustakaan murni (library research), dengan menggunakan penelitian kualitatif dan metode analisis yang dipergunakan adalah Deskriptif Analisis, yaitu memaparkan dan menganalisis terhadap karyanya. Bagi Muhammad Quraish Shihab bahwa kepemimpinan perempuan dibagi menjadi dua yang pertama kepemimpinan dalam keluarga adalah laki-laki (suami). laki-laki adalah sebagai pemimpin bagi kaum perempuan atau keluarganya, hal. tersebut dinyatakan sebagai sebab dari dua hal. pokok yaitu : 1) Karena adanya keistimewaan yang berbeda pada jenis kelamin, karena yang dimiliki oleh laki-laki lebih sesuai untuk menjalankan tugas tersebut dibandingkan perempuan. 2) Suami mempunyai kewajiban memberi nafkah. Kepemimpinan perempuan yang kedua adalah di luar keluarga bahwa kaum perempuan tidak dilarang bekerja di luar rumah, intinya perempuan dapat melakukan pekerjaan apapun selama ia membutuhkannya atau pekerjaan itu membutuhkannya dan selama mereka dapat memelihara agamanya dan dapat menghindari dampak-dampak negative dari pekerjaan tersebut. karena tanggung jawab mencari nafkah adalah suami bukan istr