Al-Jihad fi al-fiqh al-Islami (Dirasat Naqdiyyah 'an amaliyyah irhabiyah al-ma'asirah)

Jihad berarti mencurahkan usaha (badzl al-juhd), kemampuan, dan tenaga. Kata jihad kemudian lebih banyak digunakan dalam arti peperangan (al-qit�l) untuk menolong agama dan membela kehormatan umat. Ada hal.-hal yang tetap (tsaw�bit) dalam masalah jihad, seperti sunnah saling mempertahankan (sunnah al-tad�fu�) yang ditetapkan oleh Al-Qur�an. Yakni, ketika Allah Swt. mencegah kejahatan sebagian manusia dengan sebagian yang lain. Misalnya juga, Sesungguhnya dasar dari hubungan muslim dan non muslim adalah perdamaian, sedangkan perang adalah hal. yang diwajikan atas kaum muslim saat memang ada kebutuhan untuk itu. Misalnya juga, sesungguhnya dasar dari dakwah kepada Islam adalah dengan hikmah dan pengajaran yang baik. Misalnya juga, menyiapkan kekuatan untuk menakuti musuh Allah dan umat Islam, keharusan memerangi orang-orang yang memerangi umat islam dan tidak boleh melampaui batas dengan cara membunuh orang yang tidak berhak dibunuh dan demikian pula kewajiban berperang untuk menyelamatkan orang-orang yang tertindas baik pria, wanita dan anak-anak. Misalnya juga, perhatian terhadap moral perang yang diwajibkan atas kaum muslim seperti dilarang membunuh wanita, anak-anak, orang lanjut usi, dilarang merobohkan bangunan dan menebang pohon yang sama sekali tidak perlu untuk diperangi. Misalnya juga, ajakan untuk berdamai dan toleransi serta menghormati perjanjian dengan musuh dan kewajiban untuk menepatinya. Yang dimaksud dengan terorisme dalam pembahasan kali ini adalah menciptakan kondisi takut kepada orang-orang yang disebabkan oleh aktivitas militer, baik individu maupun kelompok. Terorisme ini bukan seperti yang dijelaskan oleh Al-Qur�an, Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu (Al-Anf�l: 06). Sebab menurut seluruh orang berakal, rasa gentar (al-irh�b) seperti yang dijelaskan dalam ayat ini adalah disyariatkan. Menyiapkan kekuatan pasti akan menyebabkan musuh takut, sehingga hal. tersebut akan menghalangi musuh untuk melakukan peperangan dan serangan. Makna dalam Al-Quran tersebut bukanlah seperti terorisme zaman sekarang yang menakuti masyarakat dan membabi-buta dalam menargetkan sasara