Konsepsi Islam-politik Mohammad Natsir

Islam-politik merupakan salah satu pemkiran dalam Islam, yang merupakan dasar segala sesuatu yang menjadi cara hidup dengan tujuan menjadikan Islam sebagai kekuatan politik untuk menerapkan nilai-nilai Islam. Kemunculan gerakan pembaharu-pembaharu Islam pada abad ke-19 adalah akibat dari reaksi dalam melawan kolonialisme Barat. Pada saat itu wilayah Jazirah Arab dan negara Islam sekitarnya menjadi tujuan kolonialisme Barat. Lahirnya komunitas Muslim seperti Ikhwān al-Muslimīn, Ḥizb al-Taḥrīr, Jamā?at al-Islām, dan lain sebagainya merupakan usaha para pembaharu Islam dalam mewujudkan Islam tegak sebagai aturan yang sah bagi sebuah wilayah, sebab ketidakrelaan mereka terhadap kolonialisme Barat yang merampas, bersikap zalim dan misionaris Kristen di sebuah negara Islam atau mayoritas berpenduduk Islam. Islam sebagai dasar perjuangan untuk mengusir kolonialisme Barat. Serupa dengan yang terjadi di Indonesia. Lahirnya Masyumi merupakan komunitas Muslim yang memerjuangkan nilai-nilai keislaman untuk melawan kolonialisme Belanda. Peran Masyumi tidak lepas dari tangan dingin seorang tokoh besar dan religius yaitu Mohammad Natsir. Natsir berjuang untuk mengisi pemerintahan Indonesia yang baru saja lahir. Cita-cita Natsir dalam mengisi pasca kemerdekaan tersebut adalah menjadikan Islam sebagai dasar negara atau konstitusi Indonesia. Menjadikan Islam sebagai dasar negara merupakan ide dan tujuan dari Islam-politik. Hal ini sama dengan tujuan para pembaharu di Jazirah Arab yang menjadikan Islam sebagai ideologi tertinggi dalam sebuah kekuasaaan