Pemberdayaan ekonomi nasabah melalui produk pembiayaan mikro pada Bank Mega Syariah KCP Tangerang City

Di Indonesia terdapat beberapa jenis perusahaan pembiayaan diantaranya adalah perusahaan pembiayaan yang bersifat nonbank dan bersifat bank. Perusahaan yang bersifat nonbank biasa disebut multifinance atau yang biasa kita dengar dengan lysing atau SGU ( sewagunausaha ). Perusahaan atau lembaga pembiayaan ini bukan termasuk dalam lembaga intermediary, maksudnya adalah lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Perusahaan pembiayaan yang bersifat bank merupakan bagian dari lembaga intermediary dikarenakan perusahaan ini menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Usaha mikro kecil dan menengah atau biasa disebut UMKM terkadang sangat sulit dalam mengembangkan usahanya. Tidak lain dan tidak bukan biasanya kendala yang terjadi adalah keterbatasan modal usaha. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak produk pembiayaan mikro terhadap pemberdayaan ekonomi nasabah pada PT. Bank Mega Syariah KCP Tangrang City. Dijelaskan pula bentuk ? bentuk produk pembiayaan mikro, perkembangan nasabah pembiayaan mikro, kendala terhadap produk pembiayaan mikro yang dialami dari kedua pihak yaitu pihak bank dan pihak nasabah serta tanggapan nasabah terhadap produk pembiayaan mikro. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu sebuah penelitian yang bersifat deskriptif analitis. Suatu penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan, dan menganalisis. Pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa produk mikro yang terdapat pada Bank Mega Syariah di antaranya adalah pembiayaan siaga, talangan, MP 50 dan MP 500. Terdapat dampak yang cukup besar terhadap pemberdayaan ekonomi nasabah melalui produk pembiayaan mikro. Terlihat dari keuntungan nasabah mikro yang berlipat ganda maupun penambahan jumlah asset para pengusaha kecil serta perkembangan jumlah nasabah mikro pada tiap tahunnya. Di samping itu terjadi kendala pada pembiayaan mikro di antaranya adalah masih kurangnya SDM yang mumpuni dalam hal pembiayaan mikro, persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain dalam memberikan jasa pembiayaan dan angsuran mace