Pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap perilaku kerja kontraproduktif

Peningkatan perilaku kerja kontraproduktif salah satunya terjadi akibat adanya penurunan motivasi pegawai dalam bekerja. Tingginya perilaku kerja kontraproduktif mengakibatkan rendahnya produktivitas suatu organisasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent rewards, operating conditions, cowokers, nature of work, communication, kebutuhan akan kekuatan, kebutuhan affiliasi dan kebutuhan berprestasi terhadap perilaku kerja kontraproduktif pegawai negeri sipil Politeknik Kesehatan Kemenkes yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 227 pegawai negeri sipil. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probability sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis) pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan pay, promotion, supervision, fringe benefits, contingent rewards, operating conditions, cowokers, nature of work, communication, kebutuhan akan kekuatan, kebutuhan affiliasi dan kebutuhan berprestasi terhadap perilaku kerja kontraproduktif. Hipotesis minor menunjukkan bahwa hanya pay dan cowokers memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku kerja kontraproduktif. Hasil penelitian menunjukkan proporsi varian dari perilaku kerja kontraproduktif yang dijelaskan oleh semua independen variabel adalah sebesar 17,6