Hubungan kepribadian guru pendidikan Agama Islam dengan sikap keberagaman siswa di SDN Pesanggarahan 06 Petang Bintaro

Pendidikan merupakan upaya secara sadar dan terencana untuk membina peserta didik kearah yang dicita-citakan. Dalam hal. ini, arah dan cita-cita pendidikan agama Islam adalah terbentuknya kepribadian yang utama yang sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Kepribadian yang dapat mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran Islam dalam wujud tingkah laku, dan sikap keberagamaannya. Untuk mewujudkan hal. tersebut banyak factor dan komponen yang terlibat, diantaranya factor pendidikan (guru agama Islam). Guru agama memiliki tugas yang berat, karena guru agama selain melaksanakan tugas pengajaran yaitu menyampaikan pengetahuan keagamaan peserta didik, ia juga membantu pembentukan kepribadian, pembinaan akhlak, serta berperan dalam upaya dalam menumbuh kembangkan keimanan dan ketaqwaan para peserta didik. Dengan tugasnya yang demikian berat itu, tak jarang para ahli memberikan persyaratan bagi seorang guru agama Islam, antara lain ia harus memiliki keahlian dibidang agama dan sifat-sifatnya sejalan dengan nilai-nilai agama yang diajarkannya itu. Dengan kata lain ia harus memiliki kepribadian seorang guru agama Islam. Siswa sendiri sebagai peserta didik akan menerima pengetahuan keagamaan yang diberikan oleh guru agamanya, dari situ ia diharapkan memiliki kesadaran keagamaan yang akan mendorongnya bertindak, berprilaku atau bersikap terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut agama Islam sesuai dengan nilai-nilai pengetahuan keagamaan yang dimilikinya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hubungan kepribadian guru agama Islam dengan sikap keberagamaan siswa. Untuk itu penulis menggunakan penelitian dengan tehnik korelasional, dengan terlebih dahulu membuat indicator-indikator dari kedua variable penelitian. Selanjutnya dilakukan pengolahan dan penghitungan data yang diperoleh untuk mendapatkan hasil penelitian. Dari hasil penelitian, diketahui terdapat hubungan (korelasi) positif yang sangat lemah antara kedua variable tersebut, karena adanya keterbatasan dengan perolehan nilai koefisien korelasi sebesar 0,03. Ini berarti terdapat hubungan yang searah atau terdapat korelasi positif diantara kedua variable tersebut. Namun, sekalipun terdapat korelasi positif antara kepribadian guru pendidikan agama Islam dan sikap keberagamaan siswa, namun korelasi itu adalah korelasi yang sangat lemah (hubungan diantara kedua variable itu sangat lemah). Mengapa diperoleh hasil demikian? Hasil perhitungan statistic serta penjelasan mengenai keterbatasan-keterbatasan penelitian yang terdapat pada hal.aman-halaman selanjutnya penulis harapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut