Pengaruh religious commitment terhadap forgiveness pada jama�ah masjid istiqlal dan jemaat gereja katedral

Dewasa ini kita melihat fenomena yang sering terjadi di Indonesia ataupun negara lain, bahwa kerusuhan sosial sering terjadi antara kelompok agama atau oleh sekelompok agama tertentu. Fenomena itu timbul karena kecenderungan minimalnya sikap tidak toleran dan tidak empati. Pada akhirnya, hal itu mempengaruhi kemampuan untuk memaafkan baik secara individual maupun kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religious commitment terhadap forgiveness di Indonesia, khususnya wilayah Jakarta dan lebih khusus lagi pada jama�ah masjid Istiqlal dan jemaat Gereja Katedral. Selain religious commitment, penulis juga menambahkan variabel demografi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap forgiveness di kedua kelompok tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah jama�ah pengajian mingguan masjid Istiqlal sebanyak 244 orang, dan jemaat gereja Katedral yang sedang melaksanakan Misa harian sebanyak 219 orang. Jadi jumlah sampel keseluruhan sebanyak 463 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh religious commitment terhadap forgiveness baik di Istiqlal maupun di Katedral. Hanya saja di Istiqlal pengaruhnya lebih rendah dibanding Katedral. Di Istiqlal pengaruhnya sebesar 7,9% sedangkan di Katedral sebesar 23,6%. Dari 7 (tujuh) independent variable yang diujikan, terdapat dua independent variable (religious values dan religious practices) yang memiliki pengaruh terhadap forgivenesss di kelompok Istiqlal. Di kelompok Katedral, dari 7 independent variable yang diujikan, terdapat empat independent variable yang signifikan (religious values, religious beliefs, usia dan jenis kelamin)