Pelaksanaan nafkah iddah pasca cerai talak Dipengadilan Agama Jakarta Selatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketentuan nafkah iddah pasca perkara cerai talak di Pengadilan Agama Jakarta Selatan serta pelaksanaan putusan hakim tentang ketentuan nafkah iddah pasca perkara cerai talak di Pengadilan Agama Jakarta Selatan selama tahun 2013.Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Jakarta Selatan tepatnya di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan melakukan wawancara langsung dengan hakim serta mengambil beberapa data yang terkait dengan persoalan yang sedang penulis teliti sebagai dasar acuan dalam menjawab pertanyaan yang timbul. Selain penelitian lapangan, penulis juga melakukan studi kepustakaan dengan cara membaca dan menelaah serta mengumpulkan informasi dari buku-buku, literatur, undang-undang serta aturan-aturan penunjang lainnya yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.Skripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan dengan pendekatan kualitatif. Sumber data primer berupa wawancara hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Dan teknik penulisannya berdasarkan pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun hasil yang diperoleh penulis melalui penelitian ini, yakni: (1) Ketentuan nafkah iddah pasca cerai talak di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dilakukan jika isteri mengajukan gugatan rekonpensi terkait nafkah iddah ataupun hakim menghukum suami secara ex officio untuk membayar nafkah iddah. Namun ketidakhadiran isteri selama proses persidangan berlangsung menjadi kendala utama dalam ketentuan nafkah iddah tersebut. (2) Pelaksanaan putusan hakim tentang ketentuan nafkah iddah pasca perkara cerai talak di Pengadilan Agama Jakarta Selatan terdiri dari dua cara yaitu secara sukarela dan secara paksa (eksekusi) oleh pengadilan. Hakim telah berupaya melindungi hak-hak isteri dengan melakukan penundaan pengucapan ikrar talak jika belum membayar nafkah iddah oleh suam