Penggunaan pendekatan contextual teaching and learning (CTL) untuk meningkatkan hasil belajar IPS peserta didik kelas VIII, 1 MTs. Al-Makmur Ciganjur Tahun ajaran 2012/2013: penelitian tindakan kelas di MTs. Al-Makmur Ciganjur, Jakarta Selatan.

Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Pendidikan dapat dilakukan melalui proses kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar tersebut seharusnya melibatkan peserta didik secara aktif bukan hanya berpusat pada guru (teacher center). Dengan demikian, dalam proses belajar mengajar dibutuhkan variasi metode pembelajaran, salah satunya adalah dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2012 dan berakhir pada bulan September 2012 di MTs. Al-Makmur Ciganjur. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus, dan setiap siklusnya terdiri dari empat kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Baik siklus pertama dan siklus kedua dilakukan sebanyak dua kali pertemuan belajar mengajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, dan lembar observasi guru dalam menggunakan metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Pengembangan keabsahan data dilakukan melalui empat tahapan, yaitu: (1) uji validitas, (2) uji reliabilitas, (3) tingkat kesukaran, dan (4) daya pembeda. Penelitian ini membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) memberikan peningkatan hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat diketahui dari hasil belajar peserta didik pada siklus pertama yaitu dari 30 peserta didik, hanya 18 peserta didik yang nilai posttest-nya sudah berada di atas kriteria ketuntasan minimal, sedangkan pada siklus kedua seluruh peserta didik (30 peserta didik) nilai posttest-nya sudah berada di atas kriteria ketuntasan minimal (>65). Hal ini dibuktikan juga dengan adanya peningkatan nilai rata-rata belajar siswa pada siklus I 65,00 menjadi 75,00 pada siklus 2. Di lihat dari persentase ketuntasan belajar pada siklus 1 hanya 60% menjadi 100% pada siklus