Gambaran persepsi kualitas hidup lansia dengan penyakit kronis di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan

Kualitas hidup merupakan persepsi individu terhadap posisi mereka dalam hidup pada konteks budaya dan sistem nilai dimana individu hidup dan berhubungan pada tujuan, harapan, standar dan perhatian individu tersebut. Aspek-aspek kualitas hidup menurut WHOQOL-BREF (2004) yaitu kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup menurut Economic and Sosial Research Council (ESRC) (2004) menyebutkan bahwa kualitas hidup seseorang dipengaruhi oleh hubungan sosial, standar harapan hidup, keterlibatan dalam kegiatan sosial dan kegiatan amal, kegiatan hobi dan kesukaan, kesehatan yang baik dan kemampuan fungsional, rumah dan lingkungan yang baik, nilai diri yang positif, kesejahteraan psikologis dan emosional, pendapatan yang cukup, akses yang mudah dalam transportasi dan pelayanan, serta perasaan dihormati dan dihargai oleh orang lain. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran persepsi kualitas hidup pada lansia dengan penyakit kronis di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomonologi. Metode pengumpulan data berupa wawancara terstruktur dan catatan lapangan untuk mendukung penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 lokasinya di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan. Jumlah informan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang informan yang terdiri dari 4 orang informan utama dan 2 informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada domain fisik lanjut usia yang mengalami penyakit kronis menunjukkan penurunan aktifitas fisik akibat dari bertambahnya usia dan perubahan pola makan yang menurun. Secara psikologis sebagian besar lansia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Hubungan sosial merupakan faktor yang paling banyak dikemukakan oleh para informan. Dampak yang dirasakan lansia dengan penyakit kronis yaitu lanjut usia dapat menderita lebih dari satu macam penyakit kronis, sehingga lansia memerlukan banyak obat (polifarmasi). Umumnya lansia menderita lebih dari satu macam jenis penyakit. Jenis penyakit kronis yang ditemukan pada lansia yaitu osteo artrithis, hipertensi, dermatitis, katarak, diabeter mellitus, gastro enteris akut, ISPA/asthma dan stroke. Penyakit kronis yang dialami oleh para lansia dapat menurunkan kualitas hidup lansia. Sehingga, diharapkan semua pihak dapat meningkatkan derajat kesehatan lansia di pant