Prediksi perilaku diet pada remaja akhir melalui analisis regresi logistik

Masa remaja merupakan masa di mana penampilan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi perhatian, khususnya bagi remaja putri. Para remaja putri cenderung memperbaiki body image dengan melakukan diet. Persepsi terhadap penampilan, kepuasan terhadap area tubuh tertentu, kecemasan untuk menjadi gemuk, dan pengklasifikasian berat badan menjadi faktor yang membuat banyak remaja putri melakukan diet. Perilaku diet penurunan berat badan juga berhubungan dengan masalah kesehatan, sehingga perlu sebuah model teori yang mampu memprediksi perilaku diet, dalam hal ini digunakan Theory of Planned Behavior (TPB) yang mempunyai tiga faktor, yaitu sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh apperance evaluation, apperance orientation, body area satisfaction, overweight preoccupation, selfclassified weight, sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terhadap perilaku diet. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 369 remaja perempuan. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multiple Logistic Regression Analysis pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan apperance evaluation, apperance orientation, body area satisfaction, overweight preoccupation, self-classified weight, sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terhadap perilaku diet. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan bahwa overweight preoccupation dan sikap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku diet. Sementara itu, apperance evaluation, apperance orientation, body area satisfaction, self-classified weight, norma subjektif, dan perceived behavioral control tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku diet. Hasil penelitian juga menunjukkan proporsi varians dari logit perilaku diet yang dijelaskan oleh seluruh variabel independen adalah 45,1%, sedangkan 54,9% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kecemasan akan kegemukan dan sikap terhadap diet lebih berkontribusi terhadap perilaku diet pada remaja akhi