Bentuk komunikasi dalam pembinaan keagamaan remaja narapidana kasus narkoba di LP kelas IIA Karawang

Persoalan remaja merupakan hal yang sangat besar, apalagi berhubungan dengan menggunakan maupun mengedarkan narkoba. Dengan latar belakang kondisi jiwa remaja yang labil hingga terjadinya penyimpangan sikap dalam pencarian jati diri mereka, yang tidak lain karena emosi yang tak terkendali disebabkan oleh konflik peran yang sedang dialami remaja dan pengaruh lingkungan. Mengingat betapa dahsyatnya bahaya yang akan ditimbulkan oleh Narkoba dan betapa cepatnya tertular para generasi muda untuk mengonsumsi Narkoba, maka diperlukan upaya-upaya konkrit untuk mengatasinya. Dalam skripsi berjudul �Bentuk Komunikasi Dalam Pembinaan Keagamaan Remaja, Narapidana kasus Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIa Karawang�, penulis mencoba melakukan penelitian untuk mengukur tingkat efektivitas komunikasi khususnya dalam bentuk pembinaan keagamaan bagi para narapidana remaja kasus narkoba serta dampak pembinaan keagamaan bagi remaja narapidana kasus narkoba. Salah satu upaya penanggulangan bahaya narkoba adalah komunikasi. Komunikasi merupakan proses penyampaian seseorang berupa gagasan atau pesan-pesan kepada orang lain, misalnya komunikasi dalam keluarga, komunikasi di masyarakat atau pendidikan. Bentuk komunikasi untuk menangkal pengaruh narkoba bagi remaja adalah pendidikan agama dengan kegiatan pembinaan keagamaan. Riset menunjukkan bahwa kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan nampaknya tidak begitu rentan terhadap penggunaan Narkoba. Salah satu contoh pesantren sebagai tempat pendidikan berbasis agama bukan hanya memberikan kurikulum berbasis keagamaan saja, namun juga materi-materi yang meningkatkan kesehatan mental, spiritual, dan jasmani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan bentuk deskriptif analistis, yaitu metode yang berusaha mencari gambaran menyeluruh tentang data, penelitian survey yang terdiri dari wawancara kepada Pembina Lapas Kelas IIA Karawang dan penyebaran angket kepada responden (remaja narapidana kasus narkoba). Harapanya bentuk komunikasi dalam pembinaan kegaamaan di lembaga pemasyarakatan kelas IIA Karawang dengan muatan materi meningkatkan kesehatan mental, spiritual, dan jasmani melalui ajaran agama Islam dasar, dimulai dari baca tulis Al-Qur�an, membiasakan agar remaja narapaidana melakukan shalat berjamaah lima waktu,dll. Serta dampak pembinaan keagamaan bagi remaja kasu Narkoba yang dapat berdambak positif sehingga adanya perubahan terhadap perilaku, sikap, ahlak, serta peningkatan dalam beribada