Analisis kinerja portofolio optimal pada saham syariah pasar bullish dan pasar bearish dengan metode risk-adjusted performance

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini ialah purposive sampling, yaitu saham syariah yang konsisten berada pada peringkat 50 besar yang memiliki likuiditas tertinggi berdasarkan jumlah frekuensi transaksi dan tidak melakukan corporate action selama periode 2011-2013. Metodelogi yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal ialah single index model, dengan pengukuran kinerja menggunakan indeks treynor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan portofolio optimal dari berbagai kondisi pasar yaitu pasar bullish, pasar bearish, dan tanpa membedakan kondisi pasar sekaligus menilai kinerja dari ketiga portofolio optimal yang telah terbentuk dari masing-masing kondisi pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi pasar bullish terdapat 11 saham yang membentuk portofolio optimal, antara lain saham AKRA (17,4 %), SMGR (12,8 %), MNCN (12,4 %), ASRI (12,1 %), CPIN (11,3 %), INDF (7,9 %), BKSL (6,7 %), ANTM (5,6 %), PGAS (5,2 %), INTP (4,8 %), dan UNVR (3,7 %). Sedangkan pada kondisi pasar bearish hanya terdapat 1 saham yang membentuk portofolio optimal, antara lain saham UNVR (100,00 %). Untuk portofolio optimal yang dibentuk tanpa membedakan kondisi pasar menghasilkan 10 saham, diantaranya saham MNCN (23,4 %), UNVR (20,7 %), AKRA (18,6 %), CPIN (10,4 %), SMGR (7,2 %), BKSL (6,2 %), INDF (4,6 %), ASRI (4,5 %), INTP (2,7 %), dan PGAS (1,6 %). Dari ketiga portofolio optimal yang dibentuk, kinerja portofolio optimal terbaik dengan penilaian menggunakan metode risk-adjusted performance (indeks treynor) adalah portofolio optimal yang dibentuk pada saat kondisi pasar bearish dengan nilai indeks treynor sebesar 0,04