Analisis framing berita penyelenggaraan Miss World di Indonesia pada harian Republika

Penyelenggaraan Miss World 2013 akan digelar di Indonesia. Berbagai tanggapan terhadap rencana tersebut beraneka ragam. Ada yang pro maupun kontra. Media massa sebagai corong penyampai pesan kepada masyarakat memiliki peran dalam mengembangkan opini publik. Penggunaan analisis framing dianggap mampu dalam mengetahui keberpihakan media terhadap sebuah berita, terutama pada berita seputar rencana penyelenggaraan kontes kecantikan sejagad tersebut di negara yang mayoritas berpenduduk muslim pada harian Republika. Setiap media mempunyai penekanan sendiri dalam menyajikan berita. Maka bagaimana harian Republika mengemas berita penyelenggaraan Miss World di Indonesia? Bagaimana kecenderungan keberpihakan harian Republika terhadap rencana penyelenggaraan tersebut dilihat dari pembingkaian yang ditampilkan? yang bertujuan untuk mengetahui pengemasan dan kecenderungan keberpihakan Republka dalam berita penyelenggaraan Miss World di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis framing. Teori framing menunjukkan bagaimana seorang jurnalis membuat simplifikasi, prioritas, dan struktur tertentu dari peristiwa. Karenanya, framing menyediakan kunci bagaimana peristiwa dipahami oleh media dan ditafsirkan ke dalam bentuk berita. Dengan mengacu kepada sumber-sumber tulisan / studi pustaka. Data yang diperoleh akan diolah dengan cara penjelasan table-tabel yang merujuk pada model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Dengan menggunakan analisis framing, maka dapat diketahui seperti apa pembingkaian yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pers kepada khalayak dalam bentuk teks berita. Dalam berita Penyelenggaraan Miss World di Indonesia, harian Republika selalu menggunakan lead model pernyataan, dan bila dilihat dari 5W+1H yang dipakai antara lain lead what dan lead where. Adapun dari bentuk penyajan kalimat, Republika lebih sering menggunakan jenis kalimat deduktif, di mana pokok permasalahan ditulis di awal. Selain itu juga bersifat aktif dalam penulisannya. Kecenderungan keberpihakan Republika terjadi jika pernyataan atau informasi yang didapat dari wartawan dari satu narasumber melimpah. Sejatinya sebuah perusahaan media massa memiliki idealisme dan perspektif sendiri dalam sebuah berita. Maka Republika sebagai harian yang cenderung pada komunitas muslim berupaya menyajikan berita penyelenggaraan Miss World di Indonesia berdasarkan perspektif harian tersebut secara profesiona