Posisi Agama (Islam) di Negara Pancasila Menurut Pemikiran KH. A. Wahid Hasyim

Skripsi ini memfokuskan pada tema politik tentang kedudukan agama dalam sebuah negara yang berupaya membawa suasana baru, memperkenalkan kembali salah satu khasanah pemikiran abad modern di dunia Islam Indonesia yaitu KH. Abdul Wahid Hasyim. Jenis Penelitian yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah peneltian kualitatif, termasuk dalam penelitian kepustakaan (Library Research), sedangkan penelitian ini bersifat deskritif, yakni penulis berusaha menggambarkan objek penelitian, yaitu pemikiran KH. A. Wahid Hasyim tentang posisi agama dalam negara, kususnya Islam di Indonesia. Dalam menulis Skripsi ini, pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan historis dan analisis data dengan menggunakan analisis sejarah (Historis Analysis). Penelitian ini membahas tentang konsep agama dan negara di Indonesia menurut KH. A. Wahid Hasyim dan relevansinya dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia pada saat ini. Sebelumnya, Skripsi ini juga menjelaskan tentang biografi dan perjuangan KH. A. Wahid Hasyim dalam kemerdekaan Indonesia. Hasil penelitian pada skripsi ini menunjukkan kerelaan KH. A. Wahid Hasyim dan seluruh golongan nasionalis relegius dalam usulan terkait kedudukan agama di Indonesia. Meskipun KH. A. Wahid Hasyim pernah berkeinginan mejadikan Indonesia sebagai negara Islam dan agama resmi negara adalah agama Islam, namun setelah keputusan Presiden Soekarno dalam dekrit 1959, KH. A. Wahid Hasyim tidak lagi mempersoalkan masalah tersebut. Hingga terbentuknya Piagam Jakarta sebagai hasil kompromi dari kedua belah kubu, yakni kubu nasionalis sekuler dan kubu nasionalis relegius, KH. A. Wahid Hasyim cukup menerima keputusan Soekarno yang menghapuskan usulannya tersebut