Pengaruh orientasi religius, locus of control dan faktor demografi terhadap altruisme relawan sosial

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh orientasi religius, locus of control dan faktor demografi terhadap altruisme relawan sosial Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) dan Taruna siaga Bencana (TAGANA) di DKI Jakarta dan Tangerang. Altruisme merupakan perilaku yang seringkali muncul dalam perilaku relawan sosial. Dalam memunculkan perilaku, relawan dipengaruhi berbagai faktor. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat sejauh mana orientasi religius, locus of control dan faktor demografi mempengaruhi altruisme relawan sosial dalam kerja kerelawanan. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah orientasi religius dari teori Allport (1950) yang teridiri dari dimensi instrinsik dan ekstrinsik dan locus of control berdasarkan teori Rotter (1966) yang terdiri dari dua dimensi yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. Faktor demografi yang diukur dalam penelitian adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan , masa kerja. Dari delapan variabel tersebut akan dilihat variabel yang mana yang paling mempengaruhi altruisme relawan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian yaitu relawan sosial KSR PMI dan TAGANA di DKI Jakarta dan Tangerang. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala likert untuk mengukur altruisme, orientasi religius dan locus of control. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel orientasi religius, locus of control dan faktor demografi secara signifikan mempengaruhi altruisme sebesar 12,4%. Kemudian dari kedelapan IV tersebut ( 2 dimensi orientasi religius + 2 dimensi locus of control + 4 faktor demografi) yang diteliti hanya 2 yang signifikan yaitu orientasi religius instrinsik dengan signifikansi 0,013 dan orientasi religius ekstrinsik dengan signifikansi 0,028, locus of control eksternal dengan signifikansi 0,037 (P < 0.05). Masih adanya 87,6 % pengaruh variabel lain diluar variabel penelitian yang peneliti teliti maka hendaknya menjadi pertimbangan bagi penelitian selanjutnya untuk melibatkan variabel selain variabel dalam penelitian ini seperti dukungan sosial, hardiness, dan konformitas teman kelompok