Manajemen harta dan kesalehan sosial dalam perspektif Islam

Manajemen harta yang sesuai dengan prinsip syariah masih bisa dihitung dengan jari. Menjadi penting bagi kita sebagai mahluk sosial untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat bahwa mengelola harta yang baik itu haruslah yang sesuai dengan prinsip syariah. Tidak lepas sampai di situ, manajemen harta yang baik ini diharapkan bisa membawa orang yang memilikinya kepada kebaikan. Artinya, ekspektasi besar yang akan muncul adalah dengan semakin banyak kita bisa mengumpulkan harta, maka semakin baik pula tingkat kedermawanan dan ketundukan kita kepada prinsip syariah, yang dengan sendirinya akan membawa kita kepada memperkuat ukhuwah islamiyah antar sesama (kesalehan sosial). Wawancara atau penelitian ini dilakukan di Tangerang Selatan Banten tepatnya pada LAZ Dompet Dhuafa, kegiatan ini dimulai pada bulan Oktober 2013-Desember 2013. Dimana tujuan dari wawancara atau penelitian ini dilakukan agar bisa menambah referensi dan memperkuat data dalam skripsi ini. Harapanya adalah untuk mengetahui cara mengatur harta yang sesuai dengan ajaran Islam yang berdampak kepada terciptanya kesalehan individual (hablun minnallah) dan disertai dengan tumbuhnya kesadaran akan kesalehan sosial (hablun minannas) yang baik antar sesama. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode analisis deskriptif dan ditambah dengan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam Islam tidak ada formula atau rumus tertentu yang pasti prihal manajemen harta kekayaan. Dalam Islam justru sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat baik dalam hal mengelola ataupun memanfaatkannya, jadi manusia mempunyai kebebasan dalam mengelola kekayaan mereka sendiri dengan metode dan cara-cara yang dibolehkan dalam Islam, baik dari segi cara memperoleh, mengelola, dan memanfaatkannya. Menurut hasil wawancara dengan LAZ Dompet Dhuafa yang dalam hal ini diwakili oleh Ust. Abdul Ghofur dan Ust. Abd. Rochim bahwa dalam mengelola harta kekayaan haruslah dilakukan dengan cara yang profesional dan sesuai dengan prinsip Islam. Apabila manajemen harta kekayaan ini sudah mengikuti tuntunan Islam hal penting selanjutnya adalah bagaimana caranya agar proses distribusi harta kekayaan tersebut sampai kepada masyarakat yang membutuhkan dengan seefektif dan seefesien mungkin, salah satu instrumennya adalah distribusi harta dan dana sosial secara langsung atau dengan melalui sebuah lembaga (misalnya: LAZ Dompet Dhuafa) sehingga tercipta kesalehan sosial di antara masyarakat