Pengaruh Orientasi Politik Terhadap Partisipasi Politik

Pemilihan presiden yang dilakukan pada 9 Juli 2014 telah dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendominasi kemenangan di berbagai provinsi, kota/kabupaten, kecamatan hingga kelurahan di Indonesia. Di Provinsi Banten, perolehan suara Jokowi-JK hanya unggul di Kota Tangerang Selatan. Dari delapan kota/kabupaten yang ada di Banten, hanya di Kota Tangerang Selatan perolehan suara untuk Jokowi-JK unggul dan mengalahkan perolehan suara pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Skripsi ini akan memfokuskan kajian terhadap pengaruh orientasi politik terhadap partisipasi politik, studi kasus dalam penelitian ini adalah kecenderungan pemilih atas Joko Widodo-Jusuf Kalla di TPS 71 Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh orientasi kognitif, orientasi afektif, orientasi kognitif secara individu terhadap partisipasi politik. Selain itu untuk mengetahui secara keseluruhan apakah terdapat hubungan orientasi politik terhadap partisipasi politik. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori orientasi politik dari Gabriel A. Almond dan Sidney Verba. Almond dan Verba membagi orientasi dalam tiga bentuk, pertama orientasi kognitif, orientasi ini pengetahuan pemillih terhadap pasangan calon pemimpin. Kedua orientasi afektif, orientasi ini berkaitan dengan perasaan pemilih sepeti perhatian, keuntungan, adil, kesukaan, atau sebaliknya terhadap calon pemimpin. Ketiga orientasi evaluatif, orientasi ini keputusan yang melobatkan kriteria dengan informasi dan perasaan terhadap calon pemimpin. Teori lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori partisipasi politik dari Samuel P. Huntington dan Joan M. Nelson. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara keseluruhan orientasi politik berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi politik para memilih yang memilih di TPS 71 Kelurahan Pamulang Barat, dan memilih pasangan Jokowi-JK dalam pemilihan presiden 2014. Dilihat dari hubungan secara parsial, orientasi politik kognitif tidak berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi politik. Sedangkan orientasi politik afektif berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi politik. Pada orientasi evaluatif hasil menunjukkan bahwa orientasi ini berpengaruh secara signifikan terhadap partisipasi politik