Kiprah Dakwah KH. Hasan Djuaeni Di Pondok Pesantren Darul Muallamah

dari keresahan masyarakat Desa Nagasari, yang minim dengan pendidikan keagamaan. KH. Hasan Djuaeni merasa terpaggil untuk mendirikan pondok pesantren Darul Muallamah. Tujuanya agarmenjadi kontrol terhadap perubahan-perubahan nilai yang terjadi di masyarakat akibat perkembangan yang terjadi saat ini. Peranan daripada Pondok Pesantren Darul Muallamah dalam mencetak kader-kader Ulama, Da�i, dan Da�iyah yang berkualitas.Didasarkan oleh kewajiban manusia dalam menyebarkan kebaikan dan mengamalkan ilmunya seperti apa yang dilakukan dengan cara berdakwah, KH. Hasan Djuaeni yang juga menjadi ketua umum pondok pesantren Darul Muallamah. Disela-sela kesibukannya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), beliau masih sempat untuk mengisi pengajian dan khotbah di Masjid berbagi tempat. Dari uraian di atas timbulah batasan pertanyaan yaitu: Bagaimana kiprah dakwah KH. Hasan Djuaeni sebagai seorang da�i? Apa metode yang diterapkan KH. Hasan Djuaeni sebagai seorang da�i? Untuk memperoleh data dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan cara pendekatan deskriptif analisis, teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.Dalam hal ini peneliti mengikuti dan mengamati langsung kegiatan-kegiatan di Pondok Pesantren Darul Muallamah. Selain itu penulis menanyakan pertanyaan kepada sumber yang dianggap tepat untuk memberikan informasi seputar permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan hasil penelitian yang selama ini dilakukan, tentang kiprah dakwah KH. Hasan Djuaeni, beliau berdakwah dalam bentuk bil lisan dan bil hal. Dakwah dalam bentuk bil lisan yang beliau lakukan seperti pengajian dimasjid, dan peringatan hari besar islam. Selain itu dakwah yang digunakan beliau adalahbil hall, yaitu dakwah yang memberikan sesuatu yang nyata seperti, mendirikan pondok pesantren Darul Muallamah dan mendirikan klinik pengobatan Ar-Rahmat. Sedangkanmetode yang digunakan adalah Metode Al- Hikmah, Dalam penerapanya beliau sadar, bahwa posisinya adalah seorang teladan umat, maka beliau selalu memberikan contoh yang baik. Metode Mau�idzatul Hasanah, Dalam setiap penyampaian dakwahnya selalu memberikan nasihat-nasihat yang baik, selalu mengajak kepada jamaahnya agar selalu bisa bermanfaat untuk orang lain. Metode Al-Mujadalah bilati Hiya Ahsan, Dalam penyampaianya beliau memberikan materi dalam bentuk penjelasan secara lisan, sedangkan jama�ah mendengarkan,dan mencatat apabila ada materi yang perlu ditulis