Peran pembimbing agama dalam pembinaan akhlak anak jalanan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung Jakarta Timur

Anak jalanan merupakan masalah sosial dimana keberadaan mereka sering dirasakan sangat tidak menyenangkan dan mengganggu banyak orang di mata masyarakat. Keberadaan anak jalanan hingga kini masih dianggap sebagai bagian dari masalah sosial yang harus disingkirkan. Anak-anak adalah amanah sekaligus karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Perumusan masalah dalam penelitian ini mencangkup pelaksanaan bimbingan agama, faktor pendukung serta faktor penghambat pembimbing agama Islam dan peran pembimbing agama dalam pembinaan akhlak anak jalanan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yaitu memberikan gambaran tentang peran pembimbing agama Islam dalam pembinaan akhlak anak jalanan di Panti Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung Jakarta Timur. Informan pada penelitian ini terdiri dari dua pembimbing agama Islam dan lima orang anak jalanan yang menjadi terbimbing. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan bimbingan yang dilaksanakan dengan waktu yang tepat dalam pelaksanaan bimbingan agama, pembimbing agama dalam pemberian materi kepada WBS ada empat hal pokok yang disampaikan, yaitu materi keimanan, materi akhlak, ibadah shalat dan tata cara membaca Al-Quran. Faktor pendukung pembimbing agama terdiri dari adanya dukungan dari berbagai pihak, baikpihaklembaga, maupundari WBS yang ikut berpartisipasi untuk kelancaran kegiatan bimbingan. Sedangkan faktor penghambat terdiri dari adanya kerjasama yang kurang terjalin antara pegawai panti dengan WBS dan kondisi bimbingan yang kadang berjalan kurang kondusif seperti adanya sebagian WBS yang mengobrol pada saat bimbingan. Sedangkan peran pembimbing agama dapat terlihat dari manfaat yang dirasakan WBS, diantaranya yaitu bertambahnya pengetahuan agama, ketenangan batin, meningkatnya kesadaran WBS dalam menjalankan perintah-perintah Allah, tingkah laku WBS menjadi lebih baik, WBS memilki rencanahidup yang terukur, WBS memilki motivasi untuk bekerja, mencari nafkah yang halal dan tidak kembali lagi kejalan