Pengaruh aktivitas program pemberdayaan petani mandiri terhadap tingkat pendapatan petani anggota (studi kasus : unit pelaksana Farmer Managed Extenison Activities / UPFMA Sidomulyo � Kabupaten Bantul)

Upaya pengembangan kapasitas dan kualitas pelaku pertanian adalah dengan penyuluhan yang dipelopori oleh BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian) Kementrian Pertanian dengan nama program Farmer Managed Extension Activities / FMA . Farmer Managed Extension Activities / FMA merupakan program pegembangan petani yang bersifat pemberdayaan secara mandiri yang dikelola oleh petani dengan didampingi oleh pendamping swadaya dan pendamping dari BPP (Badan Penyuluh Pertanian) di tingkat kecamatan. Penerapan program Farmer Managed Extension Activities / FMA tentunya tidak semata-mata berjalan sesuai dengan teori dan dasar dari JukLak program tersebut dan hal. ini menjadi penghambat bagi produktifitas petani anggota program dan secara linear berpengaruh terhadap pendapatan petani anggota. UPFMA (Unit Pelaksana Managed Extension Activities) di Sidomulyo Bantul merupakan pelaksana program Farmer Managed Extension Activities / FMA terbaik dari 3082 UPFMA di kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk Mengetahui penerapan program pemberdayaan dan pendampingan petani Farmers Managed Extension Activities di UPFMA Sidomulyo, Kabupaten Bantul 2) Mengetahui pengaruh penerapan program pemberdayaan petani Farmers Managed Extension Activities di UPFMA (Sidomulyo, Kabupaten Bantul terhadap pendapatan anggota UPFMA Sidomulyo, Kabupaten Bantul, Kabupaten Bantul. Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober 2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara, observasi dan penyebaran kuisioner dengan bentuk data yaitu gambaran penerapan program secara deskriptif serta informasi yang berbentuk angka yang terdiri dari pendapatan petani anggota (Y), Frekuensi Pelatihan (X1,) Frekuensi Rembugtani (X2), Frekuensi Asistensi (X3), Usia anggota kelompok. Data sekunder diproleh dari studi literatur dan data karakteristik objek lokasi penelitian yang berasal dari UPFMA Sidomulyo dan lembaga-lembaga terkait. Pengolahan data diolah melalui analisis deskriptif untuk melihat penerapan program, analisis regresi linear berganda dangan SPSS 16 untuk melihat seberapa besar pengaruh program terhadap pendapatan.. Penerapan program pemberdayaan dilakukan di UPFMA Sidomulyo berjalan dengan melaksanakan beberapa aspek yang terdiri dari aspek kelembagaan, aspek teknologi, aspek permodalan, aspek manajemen, dan aspek pengembangan sumber daya manusia. Semua aspek tersebut diterapkan dalam berbagai kegiatan yang berbentuk pelatihan, rembug tani, dan juga asistensi. Hasil analisis data Y = 54088,034 + 414317,373X1 � 171789,389X2 + 152555,503X3 + �. Berdasarkan hasil dari analisis diperoleh nilai (R2) sebesar 0,988. hal. ini menunjukkan bahwa 99,3% Pendapatan Petani anggota UPFMA Sidomulyo dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan dalam model. Sedangkan sisanya sebesar 0,7 % dijelaskan oleh variabel lain di luar model ini.. dapat diketahui bahwa nilai signifikasi sebesar 0.000 dan lebih kecil dari ? = 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya variabel-variabel bebas yang diamati dengan tingkat kepercayaan 95% dari variabel frekuensi pelatihan yang diikuti dalam satu tahun, frekuensi rembug tani yang diikuti dalam satu tahun, frekuensi asistensi yang diikuti dalam satu tahun berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani anggota anggota UPFMA Sidomuly