Pengaruh Variabel Makroekonomi Dan Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Syariah Dan Non Syariah

Sebagai salah satu instrumen perekenomian, maka pasar modal tidak terlepas dari pengaruh yang berkembang di lingkungannya, baik yang terjadi di lingkungan ekonomi mikro yaitu peristiwa atau keadaan para emiten, seperti laporan kinerja, pembagian deviden, perubahan strategi perusahaan atau keputusan strategis dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang akan menjadi informasi yang menarik bagi para investor di pasar modal. Disamping lingkungan ekonomi mikro, perubahan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi makro seperti inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar, inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, maupun regulasi pemerintah yang akan mempengaruhi gejolak di pasar modal. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian causal explanatory. Objek penelitian menggunakan 2 (dua) kategori perusahaan yang terdaftar pada LQ45 dan Jakarta Islamic Index (JII). Data dalam penelitian ini didapat melalui didapat dari data yang dipublikasikan berupa laporan keuangan dan laporan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi data panel melalui alat analisis Eviews 7. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di LQ45 faktor Makroekonomi yang memberikan pengaruh signifikan adalah Inflasi, Suku Bunga (SBI), Dividen Payout Ratio (DPR), dan Earning Per Share (EPS). Sedangkan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII faktor Makroekonomi yang memberikan pengaruh signifikan adalah Suku Bunga (SBI) dan Earning Per Share (EPS). Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan-perusahaan pada JII mempunyai ketahanan lebih dalam menghadapi fluktuasi kondisi perekonomian yang berasal dari luar (eksternal)