Pengaruh budaya organisasi, reward, dan variabel demografis terhadap kinerja tugas anggota kepolisian

Kinerja merupakan masalah penting bagi setiap intansi dan mengacu pada apakah seorang pegawai melakukan pekerjaannya dengan baik atau tidak, karena kinerja pegawai yang baik dapat memenuhi tujuan dan dapat mampu mencapai keunggulan kompetitif dalam sebuah intansi. Kinerja tugas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu budaya organisasi, reward, dan variabel demografis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh budaya organisasi, reward, dan variabel demografis terhadap kinerja tugas. Populasi penelitian ini yaitu anggota kepolisian unit reserse kriminal yang berjumlah 210 orang. Teknik sampling yang digunakan yaitu non-probability samping. Alat ukur penelitian merupakan hasil adaptasi dan modifikasi alat ukur TPS (Task Performance Scale) dari Borman, Ackerman, dan Kubisiak, DOCS (Denison Organitational Culture Survey) dari Denison, dan reward scale dari Weiss, Dawis, England dan Lofquist. Uji alat ukur menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dua komponen budaya organisasi (involvement dan concistensy) dan satu komponen reward (intrinsik) berpengaruh signifikan terhadap kinerja tugas dan dua komponen budaya organisasi (adaptability dan mission), satu komponen reward (ekstrinsik) dan dua komponen variabel demografis (usia dan jenis kelamin) tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja tugas. Peneliti berharap implikasi dari penelitian ini dapat dikaji kembali dan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya