Evaluasi Kualitatif Penggunaan Antibiotik Meropenem Pada Pasien Sepsis Bpjs Di Rumkital Dr. Mintohardjo Tahun 2014

Sepsis adalah respon tubuh terhadap infeksi yang bersifat sistemik dan merusak. Pasien sepsis memerlukan terapi antibiotik berspektrum luas ketika bakteri patogen yang menginfeksi belum diketahui. Meropenem adalah antibiotik berspektrum luas yang memiliki potensi tinggi sebagai terapi empiris dan definitif melawan infeksi serius yang disebabkan oleh multi-drug resistant organism (MDRO). Resistensi antibiotik dapat terjadi karena penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas (ketepatan) penggunaan meropenem di RUMKITAL Dr. Mintohardjo menggunakan diagram alir Gyssens. Beberapa parameter yang dianalisis antara lain kelengkapan data, indikasi, pemilihan antibiotik, durasi, dosis, interval, rute dan waktu pemberian antibiotik. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif menggunakan pendekatan studi kasus-deskriptif. Data untuk penelitian ini didapatkan dari rekam medis pasien periode Januari-Desember 2014. Teknik pengambilan data menggunakan total sampling, didapatkan 26 sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Karakteristik pasien yang diamati menunjukkan jenis sepsis paling banyak ditemukan adalah nosocomial sepsis sebanyak 11 pasien (42%), komorbiditas cerebrovascular disease sebanyak 5 pasien (29%), rerata lama perawatan 20 hari, jumlah obat yang diterima 13 obat dan jumlah antibiotik yang diterima 3 antibiotik. Meropenem diberikan sebagai terapi empiris pada 24 pasien (92,3%) dan terapi definitif pada 2 pasien (7,7%). Evaluasi kualitatif penggunaan meropenem menggunakan diagram alir Gyssens memberikan hasil 15% rasional (kategori 0) dan 85% tidak rasional (kategori I-VI). Penggunaan meropenem tidak rasional disebabkan: 9% dosis tidak tepat, 24% interval tidak tepat, 6% durasi terlalu lama, 49% alternatif lain lebih efektif, 3% spektrum alternatif lebih sempit dan 9% data tidak lengkap. Mengacu pada hasil penelitian ini, penggunaan antibiotik meropenem pada pasien sepsis di RUMKITAL Dr. Mintohardjo diperlukan upaya dalam peningkatan kualitas penggunaan dan pencegahan resistensi meropenem