Peningkatan kemampuan berpidato dengan metode ekstemporan pada siswa kelas IX SMP Bina Bangsa Kalideres Jakarta Barat

Ada empat keterampilan berbahasa yang harus dimiliki dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, Keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Hal ini agar siswa mempunyai keterampilan berbahasa dan berkomunikasi yang efektif. Untuk memiliki keterampilan berbahasa yang baik didapatkan dengan berlatih secara teratur. Tetapi, kesadaran akan pentingnya berbicara untuk studi maupun kehidupan sosial belum dipahami benar oleh siswa, siswa menganggap bahwa manusia sudah hakikatnya bisa berbicara. Berpidato merupakan bagian dari keterampilan berbicara didepan umum. Dalam berpidato, dikenal empat metode yang digunakan pada saat berpidato yaitu menghafal, impromptu, naskah (manuskrip) dan ekstemproran. Dengan menggunakan metode yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpidato. Berdasarkan penelitian tindakan kelas (action research classroom) yang dilakukan pada siswa kelas IX SMP Bina Bangsa Kalideres Jakarta Barat menunjukan bahwa pada siklus pertama hasil nilai rata-rata yang didapat oleh siswa yaitu 63, nilai ini lebih kecil dari kriteria ketuntasan minimum yaitu 70. Setelah melakukan analisis dan refleksi maka diketahui kekurangankekurangan yang muncul pada siklus 1 pretest, maka dalam perencanaan tindakan postest lebih matang sehingga kekurangan yang muncul dalam pretest tidak terulang pada postest. Berdasarkan hasil nilai rata-rata yang diperoleh pada postest yaitu 74,3 dan lebih besar dari kriteria ketuntasan minimum. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode ektemproran dapat meningkatkan kemampuan berpidato siswa. Hal ini ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata postest yang lebih tinggi dari kriteria ketuntasan minimum. Maka tindakan siklus 1 postest dinyatakan berhasil dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutya