Strategi komunikasi Maarif Institute dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama di Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan pemeluk agama terbanyak, sedikitnya ada 5 agama yang di anut oleh masyarakat di Indonesia. Dengan keberagaman tersebut, tentunya ada pula perbedaan dalam pemahaman atau kepercayaan tiaptiap agama. Oleh karena itu agar terciptanya kerukunan antar umat beragama, harus adanya rasa saling menghormati dan toleransi dengan agama yang lain. Sehingga konflik antar agama tidak terjadi, seperti pada konflik Ambon tahun 1999-2000. Maarif Institute adalah salah satu lembaga yang memiliki misi membina kerukunan antar umat beragama dengan nilai-nilai keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan. Dalam upaya menjaga kerukunan antar umat bergama tentunya di perlukan suatu strategi, Maarif Institute dalam perjalanannya terus berupaya mengembangkan strategi-strategi yang sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan teknologi terutama dalam strategi komunikasi agar dengan mudah di cerna oleh masyarakat sesuai dengan pesan yang di sampaikan Maarif Institute sehingga kesamaan presepsi dapat terbangun. Teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah teori Fred R David dalam manajemen strategi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh Maarif Institute dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama di Indonesia? Apa saja faktor pendukung dan penghambat Maarif Institute dalam merukunkan antar umat beragama? Dari sini, peneliti menggali berbagai upaya strategi komunikasi yang di lakukan Maarif Institute dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Metodologi penelitian ini adalah metodologi kualitatif deskriptif. Sumber data diperoleh melalui obervasi di lapangan dan melalui wawancara dengan Muhammad Abdullah Darraz Direktur Pengembangan Kajian Islam. Dokumentasi berupa buku, artikel, internet, dan data resmi Maarif Institute yang berkaitan dengan objek penelitian. Berdasarkan pengamatan peneliti, Maarif Institute menjalankan beberapa tahapan strategi komunikasi, yakni Pertama, Tahap Perumusan Strategi, strategic planning yang bertujuan untuk merumuskan program-program apa saja yang akan dilaksanakan oleh Maarif Institute tentunya yang berkaitan dengan isu-isu keberagaman dan kerukunan antar umat beragama. Kedua, Tahap Implementasi adalah tahap pelaksanaan program yang telah di rumuskan, namun dengan menggunakan pendekatan preventife yang biasanya dilakukan dengan sosialisasi melalui media seperti seminar, workshop, dan dialog-dialog. Ketiga, Tahap Evaluasi adalah tahap akhir untuk mengukur keberhasilan implementasi program serta sebagai tolak ukur untuk menentukan program selanjutny