Faktor-Faktor Kegagalan Kebijakan Otonomi Khusus Propinsi Papua

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan pembahasan pada faktor-faktor yang menjadi kegagalan atas penerapan kebijakan otonomi khusus di Papua. Hal ini menjadi menarik karena selama kurun waktu dua belas tahun setelah diberlakukannya otonomi khusus di Papua tidak ada perubahan yang berarti bagi kesejahteraan masyarakat Papua, bahkan otonomi khusus di papua tidak berjalan sesuai dengan apa yang telah diamanatkan oleh undang-undang otonomi khusus papua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data-data baik yang bersifat primer maupun sekunder, yang kemudian diolah dan dianalisis menjadi sebuah kesimpulan. Untuk teknik data, penulis menggunakan teknik library research. dalam menggunakan teknik librari research penulis dapat menelaah buku, majalah, artikel tentang otonomi khusus Papua. Sedangkan metode penelitian yang dipakai menggunakan analisis deskriptif, yaitu suatu metode yang membahas permasalahan dengan pokok masalah secara teoritis untuk menganalisanya dalam rangka mendapatkan kesimpulan yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa, terdapat beberapa faktor yang menjadi alasan mengapa kebijakan otonomi khusus di Papua dianggap gagal, antara lain sejak dikeluarkannya otonomi khusus perumusan dan aturan pelaksanaan otonomi khusus tidak berjalan dengan cepat, adanya ketidak pahaman masyarakat Papua terhadap otonomi khusus Papua, pelaksanaan otonomi khusus yang tidak diimbangi dengan penyelesaian konflik politik secara damai dan tidak adanya evaluasi terhadap otonomi khusus secara mendalam dan komperehensi