Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan daur ulang sampah di perumahan griya Serpong kedemangan setu Tangerang Selatan Banten

Partisipasi merupakan salah satu faktor penting dalam upaya melakukan kegiatan pemberdayaan atau pembangunan masyarakat, bila sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat tidak didukung dengan partisipasi masyarakatnya maka bisa dipastikan kegiatan tersebut tidak berjalan dengan baik. Partisipasi pada masyarakat bisa timbul dari diri mereka sendiri dan bisa pula timbul setelah dilakukanya intervensi terhadap mereka oleh pihak luar. Penulis melihat partisipasi adalah sebuah proses belajar masyarakat dengan tujuan perubahan sikap dan perilaku masyarakatnya, maka tidak bisa dipungkiri bahwa proses belajar tersebut memerlukan waktu yang relatif panjang. Permasalahan lingkungan khususnya sampah yang ramai dibicarakan di kota-kota besar seperti Jakarta adalah permasalahan yang klasik dan belum mempunyai solusi jitu dalam menanganinya, bahkan Kota Tangerang Selatan sebagai kota satelit yang baru berusia tiga tahun saja harus mengalami permasalahan sampah yang cukup akut. Permasalahan sampah akan berjalan seiring dengan bertambahnya penduduk dan perubahan pola hidup penduduk. Sudah cukup banyak upaya-upaya yang dilakukan dalam menangani sampah, salah satunya dengan kegiatan daur ulang sampah dengan menggunakan konsep 3R (Reduce, Recycle, Reuse) yang bertujuan untuk mengurangi volume hingga penggunaan kembali sampah oleh masyarakat. Melihat permasalahan dan penanganan sampah tersebut maka penulis merasa perlu adanya suatu penelitian lebih lanjut mengenai kegiatan daur ulang sampah yang dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Griya Resik di perumahan Griya Serpong Kademangan Setu Tangerang Selatan Banten. Penelitian ini berorientasi pada proses partisipasi warga RW 06 Griya Serpong dan pengaruh yang dirasakan oleh warga setelah dilakukannya kegiatan daur ulang sampah tersebut. Hasil Penelitian ini menjelaskan tahapan partisipasi kegiatan daur ulang sampah yang dilakukan oleh warga, program ini telah berhasil memproduksi sampah organik menjadi pupuk serta sampah anaorganik menjadi barang yang bernilai, keberhasilan kegiatan ini berpengaruh pada kebersihan lingkungan di perumahan Griya Serpong dan dengan kegiatan ini pula Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) menjadi icon Tangerang Selatan dalam penanganan masalah lingkungan khususnya masalah sampah dan TPST ini dijadikan model dari berbagai macam institusi dalam upaya pembangunan lingkungan dan penanganan sampah sehingga berpengaruh besar terhadap warga dan pihak institusi itu sendiri