Dinasti Politik Perebutan Kekuasaan Keluarga Ratu Atut Chosiyah Dengan Keluarga Ismet Iskandar Di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

Pemilihan langsung kepala daerah telah memunculkan raja-raja kecil di berbagai daerah. Mereka membawa warna baru dalam berdemokrasi. Pemilu yang seharusnya menjadi alat untuk menjadi ajang penyerahan tongkat estafet ke pemimpin yang baru justru membuat tradisi dengan memberikan kepemimpinan kepada anak, suami/istri, serta orang terdekat. Istilah itu sering disebut dengan Dinasti Politik. Sedangkan di Provinsi Banten dinasti politik yang terkenal adalah keluarga Ratu Atut Chosiyah, di Kabupaten Tangerang telah muncul dinasti politik yaitu dinasti keluarga Ismet Iskandar, Bupati Kabupaten Tangerang dua periode, didalam periode kedua ia harus mempersiapkan penggantinya di kursi Bupati. Ismet Iskandar telah mempersiapkan anak pertamanya yaitu Ahmed Zaki Iskandar untuk menggantikannya di posisi Bupati Kabupaten Tangerang. Namun rencana Ismet Iskandar tidak semulus yang diperkirakan. Muncul tantangan dari berbagai keluarga politik yang akhirnya ikut memeriahkan untuk memperebutkan kursi Bupati Kabupaten Tangerang diantaranya Dinasti keluarga Ratu Atut Chosiyah dan juga Dinasti politik Keluarga Wahidin Halim. Penelitian ini melihat perebutan kekuasaan antara Aden Abdul Khaliq dengan Ahmed Zaki Iskandar yang keduanya mewakili dinasti Ratu Atut Chosiyah dan Ismet Iskandar. Walaupun keduanya sama-sama dari satu perahu yang sama yaitu Partai Golkar, namun kenyataannya Ahmed Zaki Iskandar yang bisa mendapatkan tiket untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Tangerang dari Partai Golkar. Lalu bagaimana tiket calon bupati bisa jatuh ke tangan Ahmed Zaki Iskandar, padahal Aden Abdul Khaliq merupakan adik ipar dari Ratu Atut Chosiyah yang merupakan Gubernur Banten, dan suaminya Hikmat Tomet yang merupakan Ketua Umum DPD I Partai Golkar Provinsi Banten. Tetapi didalam perebutan kekuasaan Aden Abdul Khaliq di usung oleh partai PPP. Disinilah letak perebutan kekuasaan antara dinasti politik keluarga Ratu Atut Chosiyah dengan Ismet Iskandar di Kabupaten Tangeran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metodologi kualitatif yaitu yang mengumpulkan data-data berdasarkan wawancara yang sesuai dengan bahasan maupun pada penggalian data yang relevan dengan masalah penelitian. Data-data tersebut kemudian peneliti deskripsikan untuk menggambarkan situasi atau kejadian, sehingga menghasilkan kesimpulan atau temuan penelitian