Analisis Pengaruh Harga, Pendapatan Dan Jumlah Penduduk Terhadap Permintaan Kedelai Di Kabupaten Cianjur Jawa Barat

Kedelai merupakan komoditas strategis di Indonesia karena kedelai merupakan tanaman pangan penting di Indonesia selain beras dan jagung. Komoditas ini mendapatkan perhatian yang lebih dari pemerintah dalam kebijakan pangan nasional. Kebutuhan kedelai terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan untuk bahan industri pangan seperti tahu, tempe, kecap, susu kedelai, tauco, pupuk hijau dan pakan ternak. Hal tersebut menjadikan kedelai sebagai salah satu komoditas penting di Indonesia Kabupaten Cianjur merupakan salah satu sentra produksi kedelai di Jawa Barat. Selain itu, Kabupaten Cianjur memiliki prospek pengembangan kedelai, baik sebagai produk primer maupun sebagai produk sekunder (olahan) yang telah lama dikembangkan di Kabupaten Cianjur (seperti tauco,tahu dan tempe). Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk menganalisis pengaruh harga kedelai, pendapatan dan jumlah penduduk terhadap permintaan kedelai di kabupaten Cianjur, 2) Untuk menganalisis elastisitas permintaan kedelai di kabupaten Cianjur. Hasil analisis diharapkan menjadi bahan informasi untuk pihak-pihak pengambil kebijakan. Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juli 2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtun waktu (time series) mulai tahun 2001 hingga 2011. Data bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cianjur, Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur dan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Cianjur. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan software SPSS 16. Pengujian statistik dalam penelitian ini menggunakan uji Uji-t, Uji-F , R2 dan Elastisitas Permintaan. Hasil analisis data regresi yaitu Y = -8.093 ? 2.659 X1 + 0.448 X2 + 16.385 X3. Nilai R2 sebesar 0,995, menunjukkan bahwa 99,5% permintaan kedelai di Kabupaten Cianjur dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan dalam model yaitu harga kedelai, pendapatan per kapita dan jumlah penduduk. Sedangkan sisanya 0.5% dijelaskan oleh variabel lain di luar model ini. Uji-F menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang diamati dengan tingkat kepercayaan 95% yaitu harga kedelai, pendapatan per kapita dan jumlah penduduk secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Cianjur. Uji-t menunjukkan bahwa harga kedelai mempunyai pengaruh tidak nyata terhadap permintaan kedelai, sedangkan pendapatan per kapita dan jumlah penduduk mempunyai pengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Kabupaten Cianjur. Permintaan kedelai bersifat inelastis terhadap harga (0.274) yang artinya permintaan kedelai tidak respon terhadap perubahan harga kedelai di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan elastisitas pendapatan, bersifat viii inelastis (0.055) yaitu jika pendapatan per kapita masyarakat naik maka permintaan kedelai akan cenderung tetap atau meningkat tetapi peningkatannya tidak sebesar peningkatan pendapatan, elastisitas permintaan kedelai atas pendapatan tidak respon terhadap perubahan pendapatan per kapita di Kabupaten Cianjur. Elastisitas jumlah penduduk bersifat elastis, karena elastisitas yang diperoleh lebih dari 1 (1.225), artinya permintaan kedelai memberikan respon besar terhadap peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Cianjur