Konflik sosial poso 1998-2007

Salah satu bentuk kegalauan sosial yang saat ini sedang marak adalah konflik sosial yang terjadi di berbagai penjuru tanah air, yang merupakan akumulasi dari kerapuhan persatuan warga masyarakat Indonesia. Poso menjadi mata rantai konflik yang bernuansa suku dan agama, seperti halnya yang terjadi di Ambon, Ternate dan sekitarnya. karena itu pula, Poso juga menjadi mata rantai berbagai wajah ?buruk? Indonesia sejak Mei 1998 Sebelum terjadinya konflik Poso,hubungan antar masyarakat sesama pemeluk agama di Poso terjalin sangat ramah dan cenderung dinamis. Pola ini bisa terlihat dari adanya kekompakan masyarakat dalam membangun serta mengembangkan segala bentuk pembangunan yang ada di sana. Hal ini terlihat sangat jelas, pada keakraban yang dirasakan sebelum konflik Poso muncul, dimana satu sama lain saling kerja sama dengan berbagai kegiatan baik itu ekonomi maupun politik dan lain sebagainya. Setelah terjadi konflik suasana tersebut berbalik arah menuju pada kehancuran. Faktor utama yang memicu terjadinya konflik tersebut awalnya yaitu kekerasan komunal yang mana diawali oleh perkelahian antar pemuda Islam dan Kristen. Setelah itu saling serang antar kelompok massa yang mengatasnamakan agama, seperti perkataan dan tindakan yang cenderung membawa amarah kedua belah pihak. Faktor lain terkait kasus tersebut yaitu terlihat dari berbagai aspek seperti ketimpangan sosial dan ekonomi. Hal lain pula seperti adanya indikasi perebutan kekuasaan yang menambah suasana konflik tersebut semakin menjadi-jadi. Pemanfaatan oleh elit politik lokal maupun nasional setidaknya juga menjadi ukuran tertentu untuk memperkeruh kekisruhan terjadinya konflik tersebut. ( iv + 70 + Lampiran