Hubungan karakteristik petani dengan kesenjangan pengetahuan dan adopsi pengendalian hama terpadu bawang merah di Desa Kupu, Brebes

Cara dalam meningkatkan suatu produk hortikultura terus diupayakan oleh pemerintah yaitu berupa cara pengenalan akan inovasi-inovasi terbaru yang dimana inovasi tersebut tidak hanya dapat meningkatkan produksi tetapi juga berlandaskan atas cara budidaya yang ramah lingkungan. Proses transfer informasi berupa inovasi dilakukan dengan cara penyuluhan yang rutin. Terus terjadinya proses transfer informasi mengenai inovasi diharapkan dapat menambah pengetahuan petani. Selain itu transfer informasi tersebut juga diharapkan dapat mempengaruhi petani dalam proses budidaya itu sendiri. Tetapi proses transfer informasi tidak berjalan sesuai yang direncanakan. Banyak dari petani yang tidak mengadopsi inovasi-inovasi yang telah diinformasikan oleh penyuluh. Banyak nilai yang hilang di kalangan petani. Hal ini dikarenakan banyak faktor. Penelitian ini akan menelaah antara hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dan persepsi petani dengan kesenjangan pengetahuan dan kesenjangan adopsi pengendalian hama terpadu di Desa Kupu, Brebes. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adakah kesenjangan yang terjadi baik kesenjangan pengetahuan dan kesenjangan adopsi pengendalian hama terpadu, mengetahui adakah hubungan antara karakteristik sosial ekonomi petani dengan kesenjangan pengetahuan dan kesenjangan adopsi pengendalian hama terpadu, dan mengetahui adakah hubungan antara persepsi petani dengan kesenjangan penegtahuan dan kesenjangan adopsi pengendalian hama terpadu di Desa Kupu, Brebes. vii Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu berupa stratified random sampling dan simple random sampling. Sedangkan untuk menentukan jumlah sampel menggunakan rumus slovini. Dengan jumlah sampel sebanyak 67 orang petani responden. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada petani responden Desa Kupu. Data sekunder diperoleh dari data kelompok dan monografi desa. Data ditampilkan dalam tabel frekuensi dan tabulasi kemudian dianalisis dengan menggunakan uji chi square dan ditambah dengan informasi kualitatif yang disajikan secara deskriptif untuk mengetahui adakah kesenjangan yang terjadi di Desa Kupu, baik kesenjangan pengetahuan maupun kesenjangan adopsi pengendalian hama terpadu. Terjadi kesenjangan di Desa Kupu, Brebes baik kesenjangan pengethauan maupun kesenjangan adopsi pengendalian hama terpadu. Tingkat kesenjangan pengetahuan petani berada pada tahap tingkat kesenjangan rendah sedangkan untuk kesenjangan adopsi pengendalian hama terpadu pada tahap tingkat kesenjangan sedang. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan pengetahuan dan adopsi pengendalian hama terpadu di Desa Kupu. Terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan dan persepsi petani terhadap inovasi dengan kesenjangan pengetahuan. tidak terdapat hubungan yang nyata antara umut, luas lahan, lama berusahatani, frekuensi mengikuti penyuluhan, dan sumber informasi dengan kesenjangan pengetahuan. dan tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur, tingkat pendidikan, luas lahan, lama berusahtani, frekuensi mengikuti penyuluhan, sumber informasi dan persepsi dengan kesenjangan adopsi pengendalian ham terpadu