Pengaruh gratitude, emotional intelligence, dan social support terhadap psychological well-being remaja panti asuhan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gratitude, emotional intelligence, dan social support terhadap psychological well-being remaja panti asuhan. Psychological well-being dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat sejauh mana gratitude, emotional intelligence, dan social support mempengaruhi psychological well-being. Dimensi emotional intelligence yang digunakan yaitu self-awareness, selfregulation, motivating oneself, empathy, dan interpersonal relationship. Sedangkan dimensi social support yang digunakan adalah emotional support, informational support, tangible support, positive social interaction, dan affectionate support serta variabel gratitude. Dari kesebelas variabel tersebut akan dilihat variabel mana yang mempengaruhi psychologcial well-being. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan objek penelitian menggunakan remaja panti asuhan, dimana populasinya berjumlah 305 orang. Dengan menggunakan teknik nonprobability sampling, jumlah sampel yang diambil sebanyak 210 remaja panti asuhan. Untuk mengukur psychological well-being peneliti mengadaptasi alat ukur yang dibuat oleh Ryff (1989), Ryff�s Psychological Well-Being Scales (PWB), versi 42 item. Untuk mengukur gratitude peneliti menggunakan alat ukur yang dibuat oleh McCullough, et.al (2002) yaitu The Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6), untuk emotional intelligence peneliti membuat alat ukur yang mengacu pada teori Goleman (2005), sedangkan untuk mengukur social support peneliti menggunakan alat ukur yang dibuat oleh Sherbourne dan Stewart (1991) yaitu Medical Outcomes Study (MOS) Social Support Survey. CFA (Confirmatory Factor Analysis) digunakan untuk menguji alat ukur dan Multiple Regression Analysis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh gratitude, emotional intelligence, dan social support terhadap psychological well-being dengan kontribusi sebesar 53,9 %. Hasil uji hipotesis minor yang menguji kesebelas independent variable, hanya 3 variabel yang berpengaruh terhadap psychological well-being, yaitu variabel dari emotional intelligence (motivation oneself, empathy, dan interpersonal relationship). Penulis berharap implikasi dari hasil penelitian ini dapat dikaji kembali dan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Seperti menambahkan independent variable seperti variabel tipe kepribadian, self-efficacy, dan faktor-faktor demografis agar semakin jelas pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap psychological wellbeing remaja panti asuha